FTNews- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menghentikan sementara layanan bus shalawat per hari ini, Selasa (11/6), mulai pukul 12.00 siang Waktu Arab Saudi (WAS).
Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman mengatakan, penghentian sementara ini berlaku karena bus akan ditarik pihak pengelola. Untuk fokus pada pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Layanan bus shalawat menjelang wukuf di Arafah akan berhenti sementara. Mulai besok (hari ini) tanggal 4 Zulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang. Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah,â€ujar Syarif Rahman, Senin (10/6).
Syarif menyebut. bukan hanya bus shalawat saja yang ditarik oleh Naqabah (organda Saudi). Bus  jemaah dari berbagai negara juga ditarik untuk konsentrasi persiapan Armuzna.
Dan bus shalawat akan kembali beroperasi setelah kegiatan di Armuzna selesai.
“Kembali beroperasi pada 15 Zulhijah atau 20 Juni 2024,†katanya.
Ia pun mengimbau kepada jemaah haji Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat. Mempersiapkan fisik dan mental untuk puncak haji di Armuzna.
“Dengan berhentinya layanan bus shalawat itu merupakan masa tenang. Jemaah fokus menyiapkan diri untuk pelaksanaan wukuf di Arafah. Lebih banyak istirahat, salat di akomodasi dan masjid-masjid dekat akomodasi,â€paparnya.
Bila ada yang ingin tetap ke Masjidil Haram, ia mengimbau para jemaah bisa menggunakan taksi.
“Naik taksi, tapi lagi-lagi supaya ingat bahwa ongkos naik taksi semakin ke sini semakin mahal,†ucap Syarif.
Bus Shalawat
Sebagai informasi, bus shalawat adalah bus yang Kementerian Agama siapkan untuk para jemaah haji Indonesia wara-wiri dari hotel ke Masjidil Haram.
Bus ini beroperasi selama 24 jam sejak awal kedatangan jemaah di Makkah pada 22 Mei 2024, dan gratis.
Total bus shalawat yang beroperasi untuk mengangkut jemaah Indonesia hingga hari ini, berjumlah 7.088 unit.