Kesehatan

Ngeri, Ilmuwan Sebut Air Minum Kemasan Mungkin Mengandung Mikroplastik Penyebab Kanker

08 Oktober 2025 | 21:20 WIB
Ngeri, Ilmuwan Sebut Air Minum Kemasan Mungkin Mengandung Mikroplastik Penyebab Kanker
Ilustrasi/Foto: Kampus Production, pexels.com

Kabar mengerikan dibagikan para ilmuwan terkait minuman kemasan yang kerap dikonsumsi masyarakat. Ilmuwan memperingatkan bahwa air minum kemasan kemungkinan mengandung mikroplastik dalam kadar berbahaya yang dapat menyusup ke organ vital dan meningkatkan risiko kanker, menurut penelitian terbaru.

rb-1

Dilansir Daily Mail, penelitian yang dipimpin oleh Sara Sajedi, pakar manajemen lingkungan terkemuka di Universitas Concordia, menemukan bahwa orang yang rutin minum air minum kemasan mengonsumsi sekitar 90.000 partikel mikroplastik lebih banyak setiap tahun dibandingkan mereka yang minum air keran.

Potensi dampak kesehatan dari menelan fragmen mikroskopis ini semakin banyak didokumentasikan, dengan penelitian yang mengaitkannya dengan peradangan kronis, stres oksidatif, gangguan hormonal, infertilitas, kerusakan neurologis, dan kanker.

Baca Juga: Ini Kondisi Kate Middleton Setelah Divonis Kanker

rb-3

Ilustrasi/Foto: Arnie Watkins, pexels.comIlustrasi/Foto: Arnie Watkins, pexels.com

Sajedi menggambarkan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh botol plastik sekali pakai sebagai 'serius', dan menyerukan kesadaran yang lebih besar tentang apa yang ia gambarkan sebagai 'masalah mendesak'.

'Pendidikan adalah tindakan terpenting yang dapat kita ambil,' ujarnya. Minum air dari botol plastik boleh-boleh saja dalam keadaan darurat, tetapi sebaiknya tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Deretan Drama Kang Seo Ha, Artis Korea Meninggal Karena Kanker

Masyarakat perlu memahami bahwa masalahnya bukanlah toksisitas akut—melainkan toksisitas kronis.

Efek Jangka Panjang Masih Kurang Dipahami

Meskipun semakin banyak bukti bahayanya, para ilmuwan mengatakan efek jangka panjang dari paparan mikroplastik masih kurang dipahami, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengujian standar dan pemantauan global.

Mikroplastik adalah pecahan plastik kecil berukuran hanya dua mikrometer—sekitar seperseribu milimeter. Mereka masuk ke dalam makanan, air, dan bahkan udara seiring produk plastik terurai seiring waktu.

Dalam air minum kemasan, mikroplastik terbentuk selama proses produksi, penyimpanan, dan pengangkutan—yang berarti peminum menelannya langsung dari sumbernya, alih-alih melalui rantai makanan.

Temuan Mikroplastik Dalam Jaringan Paru, Plasenta, ASI dan Darah Manusia

Studi terbaru telah menemukan mikroplastik dalam jaringan paru-paru manusia, plasenta, ASI, dan bahkan darah, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang seberapa dalam mikroplastik dapat menembus tubuh.

Ilustrasi/Foto: Marek Piwnicki, pexels.comIlustrasi/Foto: Marek Piwnicki, pexels.com

Semakin banyak bukti yang mengaitkan mikroplastik dengan neurotoksisitas, peradangan kronis, dan gangguan hormon serta metabolisme.

Menulis di Journal of Hazardous Materials, Sara Sajedi mengatakan: "Mereka juga dapat berkontribusi pada disbiosis usus, mengganggu keseimbangan bakteri usus, dan dapat menyebabkan penyakit pernapasan jika terhirup.

"Risiko kesehatan kronis yang luas ini menyoroti pentingnya mengenali dan mengatasi dampak nanoplastik dan mikroplastik untuk menjaga kesehatan manusia."

Temuan Mikroplastik Dalam Kemasan Makanan Merusak Usus

Hal ini muncul setelah penelitian baru yang mengejutkan awal pekan ini menunjukkan bahwa mikroplastik yang digunakan dalam kemasan makanan dapat merusak usus—meningkatkan risiko kanker usus dan depresi.

Penemuan ini dilakukan oleh para peneliti Australia yang memeriksa sampel tinja dari sukarelawan sehat dan menemukan bahwa partikel mikroplastik dapat mengubah aktivitas mikroba di usus.

Beberapa perubahan mencerminkan pola yang sebelumnya dikaitkan dengan depresi dan kanker usus, menunjukkan bahwa fragmen kecil tersebut dapat mengganggu keseimbangan internal tubuh dengan cara yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Para ahli menyebut temuan ini "signifikan", dan mengatakan bahwa ini adalah studi manusia pertama yang menunjukkan mikroplastik dapat mengubah mikrobioma usus.

Meskipun para ilmuwan belum dapat menjelaskan secara pasti mengapa hal ini terjadi, beberapa teori telah muncul. Salah satunya adalah mikroplastik dapat membawa zat kimia yang mengganggu metabolisme bakteri, yang menyebabkan perubahan produksi asam di usus.

Sumber: Daily Mail, sumber lain

Tag Kanker Mikroplastik Minuman Kemasan

Terkait

Terkini