Otomotif

Nggak Perlu Cas, Suzuki Burgman Hydrogen Sekali Isi Bisa Jalan 200 Km

05 November 2025 | 23:01 WIB
Nggak Perlu Cas, Suzuki Burgman Hydrogen Sekali Isi Bisa Jalan 200 Km
Suzuki Burgman Hydrogen siap saingi mesin berbasis baterai[Suzuki]

Dunia otomotif tengah bersiap menyambut era baru bahan bakar ramah lingkungan.

rb-1

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Suzuki Burgman Hydrogen, skuter hidrogen pertama dari Suzuki yang berhasil menempuh jarak hingga 200 kilometer hanya dengan satu kali pengisian bahan bakar.

Baca Juga: Suzuki Access 125 vs TVS Callisto 125 Mana yang Lebih Unggul?

rb-3

Motor ini tampil memukau di ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025, di mana Suzuki memperkenalkan inovasi luar biasa yang memadukan teknologi mesin pembakaran hidrogen dengan sensasi berkendara khas motor konvensional.

Mesin Hidrogen: Canggih, Ramah Lingkungan, dan Tetap Bersuara Khas

Suzuki Burgman Hydrogen siap ramaikan industri otomotif. [Suzuki]Suzuki Burgman Hydrogen siap ramaikan industri otomotif. [Suzuki]

Baca Juga: Suzuki Raider J Crossover, Motor Bebek Tangguh untuk Jalanan Indonesia

Berbeda dari tren kendaraan listrik berbasis baterai, Burgman Hydrogen masih menggunakan mesin pembakaran internal tradisional, tetapi dengan bahan bakar yang sepenuhnya baru — hidrogen murni.

Hasilnya, motor ini tetap menghasilkan suara mesin yang khas dan sensasi mekanis yang nyata, namun nyaris tanpa emisi CO₂.

Suzuki juga membekali motor ini dengan motor listrik tambahan yang bekerja secara hibrida. Kombinasi dua sistem ini menciptakan akselerasi halus, efisien, dan nyaman untuk penggunaan harian, terutama di jalan perkotaan.

Bukan Baterai, Tapi Hidrogen di Antara Kaki Pengendara

Suzuki Burgman Hydrogen lebih ramah lingkungan dibandingkan EV. [Suzuki]Suzuki Burgman Hydrogen lebih ramah lingkungan dibandingkan EV. [Suzuki]

Salah satu bagian paling menarik dari Burgman Hydrogen adalah penempatan tangki bahan bakar hidrogen. Suzuki menaruh tangki kompresor bertekanan 70 MPa di antara kaki pengendara.

Struktur ini memungkinkan motor menempuh jarak lebih dari 200 km per pengisian, apalagi jika dikombinasikan dengan daya dari baterai tambahan.

Untuk mengakomodasi tangki besar tersebut, Suzuki melakukan rekayasa ulang pada sasis. Mesin dan gardan belakang dimundurkan sekitar 8 inci, sehingga jarak sumbu roda kini lebih panjang dibanding versi bensin standar.

Namun dalam demonstrasi di JMS 2025, Suzuki memperlihatkan desain baru dengan dua tangki hidrogen berukuran lebih kecil, disusun secara efisien agar tetap stabil dan ringan.

Hidrogen, Solusi Ramah Alam yang Bisa Jadi Masa Depan

Teknologi hidrogen semakin dilirik karena dianggap lebih berkelanjutan dibanding teknologi baterai. Pasalnya, baterai kendaraan listrik membutuhkan penambangan besar-besaran terhadap nikel, kobalt, dan litium — material yang langka dan berpotensi merusak lingkungan.

Sementara itu, hidrogen bisa dihasilkan dari air atau limbah industri, dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

Itulah mengapa banyak pakar menilai, mesin hidrogen bisa menjadi masa depan otomotif dunia, terutama jika infrastruktur pengisian bahan bakarnya terus dikembangkan.

Suzuki melalui Burgman Hydrogen tampaknya ingin membuktikan hal itu: ramah lingkungan tak harus mengorbankan sensasi berkendara.

Masih Tahap Riset, Tapi Siap Ubah Arah Industri

Meski tampil mengesankan, Suzuki menegaskan bahwa Burgman Hydrogen belum akan dijual secara komersial dalam waktu dekat.

Proyek ini masih berada pada tahap penelitian dan pengembangan, namun dianggap sebagai langkah penting menuju era kendaraan hidrogen yang lebih efisien dan mudah diakses.

“Burgman Hydrogen menjadi simbol dari komitmen Suzuki dalam menghadirkan solusi energi bersih tanpa menghilangkan karakter khas motor bermesin,” ungkap perwakilan perusahaan di acara JMS 2025.

Suzuki Burgman Hydrogen, Titik Balik Dunia Skuter Modern

Dengan jarak tempuh yang impresif, sistem hibrida cerdas, dan teknologi bahan bakar hidrogen yang nyaris tanpa emisi, Suzuki Burgman Hydrogen bisa menjadi tonggak sejarah baru di dunia otomotif.

Motor ini bukan sekadar konsep futuristik, tetapi sinyal bahwa masa depan kendaraan ramah lingkungan mungkin tidak sepenuhnya digerakkan baterai, melainkan hidrogen.

Tag suzuki hydrogen