Organisasi Petani Malaysia Belajar Budi Daya Padi ke Banyuwangi

Forumterkininews.id, Jakarta – Organisasi Petani Nasional Malaysia atau National Famers Organization (Nafas) belajar teknologi budi daya padi di Kabupaten Banyuwangi. Ini dilakukan lantaran para petani di Banyuwangi mampu panen empat kali dalam satu tahun.

Mereka secara khusus ingin mempelajari varietas padi dengan produktivitas tinggi. Salah satunya adalah varietas indeks pertanaman (IP) 400 yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian RI. Dan padi tersebut banyak ditanam di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

“Varietas IP 400 sendiri mulai dibudidayakan di Banyuwangi sejak 3 tahun lalu di lahan seluas 755 hektare (ha) yang tersebar di 12 kecamatan. Kemudian 20 desa dan melibatkan 22 kelompok tani,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Ilham Juanda di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Dia menjelaskan, di Banyuwangi sendiri varietas yang dipakai adalah super genjah. Yakni benih yang memiliki masa panen 70 sampai 100 hari.

Selain pemilihan varietas, kata Ilham, kunci keberhasilan IP 400 juga tergantung pada proses mekanisasi pengolahan sawah. Mulai dari pengolahan tanah, persemaian benih, proses tanam, budi daya, hingga panen dilakukan menggunakan alat mesin pertanian dalam rangka mempercepat masa tanam.

“Di Banyuwangi, mereka (Nafas) melihat proses itu semua di Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (Upja) Tani Makmur di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi,” tuturnya.

Malaysia 5 Kali Panen dalam Dua Tahun

Sementara itu, Perwakilan National Famers Organization Malaysia, Syamsul Khamal mengatakan, kedatangannya ingin belajar. Terutama bagaimana bisa Banyuwangi memproduksi padi hingga 4 kali dalam setahun.

Sementara di Malaysia, pihaknya baru mencoba 5 kali dalam 2 tahun. Kami ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan IP 400 ini di Banyuwangi.

“Semoga varietas ini cocok dengan kondisi di Malaysia. Bisa meningkatkan produktivitas pertanian kami menjadi 4 kali dalam setahun seperti Banyuwangi,” ujar Syamsul.

BACA JUGA:   Banjir Bandang di Bogor, Ridwan Kamil: Hujan Harus Jadi Berkah, Jangan Musibah

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik kedatangan tim Nafas Malaysia. Ini menjadi kesempatan untuk saling berbagi ilmu untuk peningkatan produktivitas dari kedua belah pihak.

Silakan saling belajar, teknologi pertanian apa yang sekiranya bisa diterapkan masing-masing negara.

“Kami juga berharap pertemuan ini bisa memberikan wawasan baru yang mendukung pengembangan Banyuwangi, utamanya di sektor pertanian,” kata Ipuk.

Artikel Terkait