Pasangan Ridha-Rani Desak Coblos Ulang di 1.500 TPS di Kota Medan

Tim Pemenangan calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Ridha Dharmajaya dan wakilnya Abdul Rani meminta KPU Kota Medan untuk melaksanakan pencoblosan ulang di 1.500 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Tim Pemenangan Ridha-Rani menilai bencana banjir mengganggu jalannya pemungutan suara di banyak TPS serta banyaknya kejanggalan lainnya.

“Tadi malam sudah disepakati bahwa kami memutuskan untuk mengusulkan PSU di 1.500 TPS dari 3.326 TPS di Kota Medan. Tadi pagi usulan tersebut sudah kami sampaikan ke KPU Medan melalui surat resmi. Terkait di mana saja TPS nya, nanti datanya akan kami sampaikan juga secara rinci,” jelas Juru Bicara Tim Pemenangan Ridha-Rani, Fuad Akbar Kamis (28/11).

Baca Juga: Ridwan Kamil-Suswono Kumpul dengan Partai Koalisi Jakarta Baru, Bahas Tim Pemenangan?

Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Ridha-Rani. (Foto: Ist)

Fuad Akbar mengatakan, ada beberapa hal yang membuat pihaknya meminta dilakukan PSU di sejumlah TPS. Utamanya adalah karena kondisi bencana alam yaitu banjir yang melanda Kota Medan saat waktu pencoblosan kemarin.

“Ada banjir di banyak titik yang menjadi tempat lokasi TPS, dan banjir itu tidak hanya terjadi di TPS, tetapi juga banjir itu masuk ke rumah-rumah warga. Artinya, untuk TPS yang masih bisa beroperasi pun belum tentu bisa didatangi oleh warga untuk mencoblos karena rumahnya terendam banjir,” terangnya.

Meskipun, ada juga TPS yang banjir namun tetap melakukan pemungutan suara. Akan tetapi, animo masyarakat untuk menggunakan hak suaranya sangat rendah. Ditambah lagi, adanya pemindahan lokasi TPS tanpa diinformasikan ke masyarakat.

Baca Juga: Prabowo: KIM Mulai Susun Tim Pemenangan

“Ada pemindahan TPS yang tidak diinformasikan ke warga. Warga tidak mendapatkan informasi atas pemindahan TPS-TPS itu. Pemindahan TPS itu ada di beberapa titik dan itu sudah disampaikan ke tim pemenangan sehingga warga kebingungan,” katanya.

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Ridha-Rani ketika pencabutan nomor urut di KPU. (Foto: Ist)

Selain itu, Tim Pemenangan pasangan Ridha-Rani juga mendesak agar KPU Medan memperhatikan video viral seorang warga yang mencoblos lebih dari satu surat suara.

Fuad Akbar menjelaskan, ada pemilih di Kota Medan yang mencoblos tidak menggunakan datanya sendiri. Akan tetapi justru menggunakan data orang lain.

“Itu dibuktikan dengan dua video kemarin yang beredar. Pertama ada seorang perempuan mencoblos beberapa kali, yang dicoblos itu tetap paslon yang sama. Kemudian ada video di mana surat suara itu ketika dibuka ternyata lebih dari satu surat suara. Hal ini membuat kita sebagai tim pemenangan merasa layak dan patut untuk dicurigai bahwa ada kecurangan di situ,” tegasnya.