Peluang Indonesia Mengamankan Kuota Asian Games 2026 Masih Terbuka
Seluruh rangkaian pertandingan cabang olahraga Modern Pentathlon pada Asian Championship 2025 resmi berakhir. Bagi Indonesia, ajang ini menjadi ukuran penting untuk melihat kesiapan atlet sekaligus mengejar peluang mendapatkan tiket menuju Asian Games 2026.
Pada pertandingan penutup, nomor mixed relay, pasangan Sri Wahyuni dan Graha Rizky Taruna menuntaskan empat disiplinanggar, rintangan (obstacle), renang, dan laser run dan menempati posisi ketujuh. Meski belum menembus tiga besar, hasil tersebut dinilai sebagai pijakan progresif bagi cabang yang baru berkembang di Tanah Air.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, yang hadir langsung di Anjo Sports Center, menegaskan bahwa torehan peringkat ketujuh merupakan langkah awal yang patut diapresiasi, terutama karena sebagian besar atlet baru menjalani debut di kompetisi tingkat Asia.
“Peringkat ketujuh merupakan permulaan yang baik, terlebih para atlet baru pertama kali bertanding pada kompetisi internasional tingkat Asia dan juga mempersiapkan diri dalam waktu tiga bulan,” ujar Marciano.
Selain Sri Wahyuni dan Graha Rizky Taruna, KONI juga memberikan apresiasi kepada tiga atlet lainnya—Inayah Nurul Qalbi, Samuel Matulatawa, dan Muhammad Ifsan yang tampil dalam nomor individu maupun tim.
Marciano menilai Asian Championship menjadi ruang pembelajaran nyata bagi para atlet untuk membaca pola negara-negara yang sudah mapan di Modern Pentathlon, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
“Dengan keikutsertaan ini, para atlet mendapatkan pengalaman berharga. Kita harus belajar untuk meraih prestasi maksimal, terlebih Modern Pentathlon melibatkan beberapa cabang olahraga sekaligus,” ujarnya, dilansir InfoPublik, Minggu (16/11/2025).
KONI Pusat juga menyampaikan apresiasi kepada tuan rumah Jepang atas penyelenggaraan yang tertib dan ramah, serta memberikan selamat kepada tim Cina yang menjadi juara pada nomor mixed relay.
Tak hanya itu, Marciano memberikan penghormatan kepada jajaran PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) yang dipimpin Marsekal Muda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo. Ia menilai pembinaan yang konsisten, evaluasi berkala, serta keberanian mengirimkan atlet ke kompetisi regional merupakan kunci percepatan kualitas.
“Dengan konsistensi dan evaluasi bertahap, Modern Pentathlon Indonesia dapat semakin baik hingga suatu hari nanti dapat mempersembahkan medali Olimpiade,” tegasnya.
Sementara itu, peluang Indonesia untuk mengamankan kuota Asian Games 2026 masih terbuka. Berdasarkan hasil tidak resmi, beberapa atlet disebut telah berada pada ranking kualifikasi yang memungkinkan tembus kuota. Namun keputusan final baru akan dirilis panitia pada 17 November 2025.
Partisipasi pada ajang ini menjadi bagian dari upaya membangun atlet multisport yang adaptif, berdaya saing, dan siap menghadapi agenda olahraga internasional.