Pendukung Valen Murka! Virtual Gift DA7 Dinilai Merugikan Penonton
Ajang Dangdut Academy 7 (DA7) kembali menjadi sorotan setelah penerapan sistem virtual gift sebagai komponen penilaian utama memicu perdebatan sengit di kalangan penonton.
Memasuki babak Top 10, aturan kompetisi mengalami perubahan besar dibanding musim sebelumnya, sehingga membuat dukungan penonton melalui hadiah virtual menjadi sangat menentukan.
Aturan Baru: Virtual Gift Jadi Penentu Kelolosan Peserta
Pemandu Da7 Top 5 (Vidio.com)
Dalam sistem terbaru ini, virtual gift ditetapkan sebagai faktor penting bagi keberlangsungan peserta. Pihak penyelenggara menjelaskan bahwa peserta yang masuk lima besar perolehan virtual gift akan otomatis melaju ke babak berikutnya.
Sementara itu, peserta yang berada di posisi bawah harus menunggu hasil penilaian juri serta tambahan dukungan penonton.
Penyelenggara juga menegaskan bahwa akumulasi gift dihitung dari dua momen, yakni malam show dan malam result.
Pendukung Valen Kecewa: “Pengorbanan Kami Seolah Tidak Dihargai”
Kontroversi semakin memanas ketika pada malam kompetisi terakhir, juri memutuskan tidak ada peserta yang tersenggol. Keputusan itu membuat banyak pendukung merasa kecewa, terutama mereka yang telah mengeluarkan biaya besar untuk memberikan gift kepada idola mereka.
Salah satu pihak yang paling vokal adalah Bunda Risma Catering Makkah, pendukung setia peserta bernama Valen. Ia menilai keputusan tersebut tidak adil bagi para pemberi gift yang sudah berkorban secara materi.
Dengan nada kecewa, Bunda Risma menyampaikan, “Juri dan Indosiar seolah tidak menilai pengorbanan para pengirim virtual gift. Bisa dihitung berapa total gift yang masuk semalam, namun ujung-ujungnya diloloskan semua.”
Ia mengatakan bahwa keputusan itu membuat pendukung merasa sia-sia karena biaya yang mereka keluarkan tidak memiliki pengaruh nyata di akhir kompetisi.
Seruan Hapus Virtual Gift Jika Tidak Ada Eliminasi
Ilustrasi Virtual Gift Gemini Ai
Merasa dirugikan, Bunda Risma juga mendesak agar sistem penilaian dievaluasi. Ia menegaskan bahwa apabila keputusan eliminasi tetap berada sepenuhnya di tangan juri tanpa peserta yang tersenggol, maka fitur virtual gift seharusnya dihapus.
Ia menutup pernyataannya dengan tegas, “Kalaupun diulang lagi hari Jumat, hapuskan saja virtual gift karena ini sudah sangat merugikan banyak pihak kalau tidak ada yang tersenggol. Hapus virtual gift, biar juri pilih sendiri siapa yang berhak lolos ke babak Top 3.”
Polemik ini pun semakin ramai dibicarakan di media sosial, dengan banyak penonton berharap adanya kejelasan dan evaluasi menyeluruh dari pihak penyelenggara.
