Peneliti Australia Temukan “Coral Bleaching” di Utara Great Barrier Reef

FTNews – Minggu lalu (8/3), para ilmuwan dikejutkan dengan insiden coral bleaching yang terjadi di Great Barrier Reef Australia. The Great Barrier Reef Marine Park (GBRMPA) juga telah mengonfirmasi adanya kematian massal pada terumbu karang di sana.

Melansir Reuters, para ilmuwan telah menemukan coral bleaching ini di utara enam pulau dari Great Barrier Reef pada hari Jumat (15/3). 

Coral bleaching merupakan sebuah peristiwa di mana warna terumbu karang berubah menjadi putih akibat perubahan suhu air laut.

Jika suhu air terlalu hangat, terumbu karang akan melepaskan alga yang hidup pada terumbu karang. Hal ini menyebabkan terumbu karang akan terlihat berwarna putih.

Terumbu karang dapat mati akibat dari peristiwa ini. Terumbu karang yang sehat dapat pulih kembali dari coral bleaching, namun membutuhkan waktu dan kondisi yang tepat, bahkan dapat hingga bertahun-tahun.

Coral Bleaching di Utara Great Barrier Reef

Ilustrasi coral bleaching. Foto: canva

Para ilmuwan dari James Cook University, mengatakan hanya ada sedikit area yang mereka anggap sehat. Kebanyakan, area yang mereka anggap sehat itu berada di perairan dalam.

Kesimpulan ini, mereka ambil setelah melakukan pengamatan di Turtle Group National Park.

“Ini sangat menyedihkan melihat betapa banyaknya coral bleaching yang terjadi, terutama di perairan dangkal,” ucap Maya Srinivasan, peneliti utama, kepada Reuters.

“Semuanya masih dalam tahap pemutihan, di mana mereka masih dapat pulih selama suhu air menurun seiring dengan berjalannya waktu,” lanjutnya.

Great Barrier Reef membentang sejauh 2.300 kilometer di Timur Laut pantai Australia. Sudah terdapat lima insiden coral bleaching dalam kurun waktu delapan tahun yang para peneliti kaitkan dengan perubahan iklim.

Keenam pulau di Turtle Group menjadi tambahan baru bagi pantauan universitas. Dengan harapan, data yang mereka ambil dapat memberi bantuan terkait pemutihan pada terumbu karang.

BACA JUGA:   Kecanduan Gim dan Slot, Pastor Ini Curi Rp643 Juta dari Gerejanya!

“Dengan adanya perubahan iklim, di mana ada prediksi bahwa kejadian gangguan seperti ini akan semakin sering terjadi dan dengan intensitas yang lebih tinggi,” ungkap Srinivasan.

“Menjadi semakin penting untuk melanjutkan program pemantauan jangka panjang ini di masa yang akan datang,” tambahnya.

Artikel Terkait

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...

Bukan Google, Gen Z Mulai Gunakan Aplikasi Lain Mencari Informasi di Internet

FT News – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Gen...