Forumterkininews.id, Jakarta – Irianto (45) salah satu korban kebakaran depo Pertamina Plumpang mengaku jika Pertamina memberikan santunan Rp10 Juta kepada adiknya.
Irianto sendiri merupakan anak dari Iriana (61) salah satu korban tewas dalam peristiwa tersebut. Atas kejadian tersebut, Irianto mengaku kecewa terhadap sikap Pertamina yang terkesan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Bahkan Irianto mengatakan jika Pertamina memanfaatkan kondisi korban yang tidak fit seratus persen.
“Dia ngomong baik (saat menyodorkan surat pernyataan), ngomong ‘jangan percaya omongan di luar’. Ya namanya orang fasih kalau buat lobby, cara ngomong, bisalah,” tutur Irianto.
Ungkapan ini ditumpahkan Irianto setelah sang adik menandatangani surat pernyataan yang diduga dari PT Pertamina (Persero). Saat adik Irianto tengah mengurus jenazah Iriana di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3). Ia disodorkan surat pernyataan. Surat pernyataan tersebut berisi penerimaan uang yang disebut santunan senilai Rp 10 juta dan agar tidak menuntut PT Pertamina (Persero) atas peristiwa mengerikan tersebut.
“Kan yang waktu saya bilang pas wawancara, itu serangan psikologi, itu kalau kata orang kepolisian mah. Ya kan (dalam kondisi) lelah fisik, lelah mental,” ucap Irianto saat ditemui di RT 06 RW 01, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (8/3).
Karena banyaknya pikiran tentang biaya pemakaman Iriana, kata Irianto, adiknya tersebut langsung menandatangani tanpa membaca isi surat pernyataan tersebut.
“Banyak pikiran tentang duit juga untuk biaya pemakaman, enggak punya, namanya kebakaran kan habis semua, enggak punya apa-apa. Kan butuh dana, orang kuburin kan harus punya dana nya. Dikasih duit, kan lumayan. Istilahnya buat bantu pemakaman,” ungkap Irianto.
Setelah mengetahui isi dari surat pernyataan tersebut, Irianto mengingat bahwa ia dan keluarganya sangat kecewa dengan Pertamina. Pasalnya, kata Irianto, Pertamina pandai memanfaatkan celah korban kebakaran ini.
