Pertamina Tual Bantah Kelangkaan Minyak Tanah: “Stok Aman hingga Akhir 2024”
Daerah

Kepala PT. Pertamina Cabang Tual, A. Bagja Firdaus, membantah adanya kelangkaan minyak tanah di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Menurutnya hal itu tidak benar. Justru, stok aman bahkan hingga akhir tahun 2024.
Hanya saja, ujarnya, yang harus diperhatikan adalah pengawasan distribusi agar tepat sasaran. “Perlu pengawasan dari pihak Pertamina, pemerintah daerah, serta aparat penegak hukum dalam proses distribusi minyak tanah kepada masyarakat,” Kata Bagja Firdau di Kantor Bupati Maluku Tenggara, dikutip dari Media Center Maluku Tenggara
Baca Juga: Polda NTT Bentuk Tim Khusus Selidiki Kelangkaan Minyak Tanah
Dia menambahkan secara prinsip, tanggung jawab Pertamina Tual hanya sebatas pengiriman ke agen. Selanjutnya, agen akan menyalurkan minyak tanah ke pangkalan untuk didistribusikan ke masyarakat.
Usul Penambahan Kuota BBM
Baca Juga: Jelang Nataru, Harga Minyak Tanah di Kupang Meroket
Pertamina Tual juga berkomitmen menjaga ketersediaan stok minyak tanah untuk keperluan masyarakat selama bulan November hingga Desember 2024 dalam kondisi aman dan tersedia.
Selain itu, Bagja Firdaus mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengkomunikasikan usulan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terkait penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
“Terkait permintaan dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, kami akan menyampaikan hal ini kepada BPH Migas untuk diproses lebih lanjut. Kami di Pertamina Tual akan tetap menjaga ketahanan stok untuk kebutuhan di Malra,” tambahnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Surat Kepala BPH Migas Nomor T-34/MG.05/BPH/2024 tanggal 12 Januari 2024 yang ditandatangani oleh Erika Retnowati, Maluku Tenggara mendapatkan kuota Bahan Bakar Minyak Solar sebanyak 857 KL dan minyak tanah 5.537 KL untuk 2024.***