Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Megawati: Bahas Masa Depan Bangsa dalam Suasana Hangat

Isu politik nasional kembali menghangat setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kediaman Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertemuan yang berlangsung pada Senin (8/4/2025) malam tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut Dasco, pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung selama sekitar 90 menit dan didominasi oleh diskusi empat mata. “Pertemuannya cukup lama, sekitar satu setengah jam. Mulai sedikit sebelum pukul delapan malam,” ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/4/2025).

Baca Juga: Apa Alasan Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Debat dari Salsa Erwina Hutagalung?

Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco. [Instagram]

Meski tak ikut langsung dalam diskusi itu, Dasco mengungkapkan bahwa topik yang dibahas kemungkinan besar berkaitan dengan arah dan strategi pembangunan nasional ke depan.

"Saya tidak bisa merinci isi pembicaraan mereka, tapi saya yakin keduanya membahas soal visi besar membangun Indonesia,” ungkapnya.

Pertemuan dua tokoh penting ini juga disebut membahas dinamika global dan tantangan yang sedang dihadapi berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Ahmad Muzani Beberkan Alasan Prabowo Pilih Menemui Megawati di Teuku Umar

"Bu Megawati punya pengalaman memimpin bangsa di masa sulit, dan Prabowo tentu ingin mendengar pandangan beliau terkait situasi dunia saat ini yang penuh ketidakpastian,” lanjut Dasco.

Prabowo dan Megawati pertemuan empat mata. [Instagram]

Menariknya, suasana selama pertemuan dikabarkan sangat hangat dan penuh keakraban. Tawa kerap terdengar dari dalam ruangan tempat keduanya berdiskusi.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berasal dari partai yang berbeda, hubungan Prabowo dan Megawati tetap terjaga baik.

Pertemuan politik Prabowo dan Megawati 2025 ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan spekulasi akan potensi kerja sama atau penyatuan visi antar kekuatan politik besar di Indonesia.

Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak terkait hasil dari diskusi tersebut.