Pesawat Batik Air Mendarat Miring, Ini Kata Kemenhub

Nasional

Minggu, 29 Juni 2025 | 15:44 WIB
Pesawat Batik Air Mendarat Miring, Ini Kata Kemenhub
Pesawat Batik Air mendarat miring. [Instagram]

Sebuah insiden penerbangan kembali menjadi perhatian publik setelah pesawat Batik Air dengan rute Jakarta menuju Lubuklinggau harus melakukan manuver Return to Base (RTB) dengan miring ke Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (28/6/2025).

rb-1

Keputusan tersebut diambil karena cuaca buruk di Bandara Silampari, Lubuklinggau, yang dinilai membahayakan proses pendaratan.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, pesawat tersebut tak bisa mendarat lantaran jarak pandang sangat terbatas dan badai menghalangi pandangan pilot.

rb-3

“Pada saat akan mendarat di Bandara Silampari, cuaca memburuk secara signifikan. Kondisi ini berada di bawah ambang batas minimum untuk pendaratan yang aman,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

Berdasarkan laporan dari stasiun meteorologi Bandara Silampari, pada pukul 15.30 WIB jarak pandang hanya 1.000 meter.

Ditambah lagi, langit dipenuhi awan cumulonimbus (CB) yang terkenal membahayakan penerbangan, serta hujan deras disertai badai petir.

Pesawat Batik Air yang mengangkut 141 penumpang dan awak kabin sempat melakukan prosedur holding dan go-around, yakni manuver untuk kembali naik ke udara guna menunggu perbaikan cuaca.

Namun karena tidak ada perubahan signifikan, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara asal.

Pesawat Batik Air Putar Balik Demi Keselamatan Penerbangan

Pesawat Batik Air mendarat miring. [Instagram]Pesawat Batik Air mendarat miring. [Instagram]Keputusan untuk putar balik ke Bandara Soekarno-Hatta diambil pada pukul 15.40 WIB. Hal ini merupakan bagian dari prosedur keselamatan standar yang diterapkan dalam dunia aviasi.

“Keselamatan menjadi prioritas utama. Maka, saat kondisi tidak memungkinkan, langkah terbaik adalah kembali ke bandara asal,” jelas Lukman.

Setelah situasi lebih kondusif, pesawat Batik Air ID 6820 diberangkatkan ulang dari Soetta pada pukul 18.05 WIB dan berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Silampari pada pukul 19.22 WIB.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua maskapai dan operator penerbangan untuk memprioritaskan keselamatan serta kenyamanan penumpang, terutama dalam menghadapi dinamika cuaca ekstrem yang kerap terjadi di musim pancaroba.

“Operator wajib memastikan pelayanan terhadap penumpang yang terdampak tetap optimal, termasuk saat terjadi keterlambatan atau pengalihan rute,” imbuh Lukman.

Viral di Media Sosial: Pendaratan Miring di Soetta Gegerkan Warganet

Sementara itu, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan momen dramatis saat pesawat Batik Air mendarat di Bandara Soetta dengan kemiringan ekstrem.

Dalam video yang viral di Instagram, terlihat pesawat nyaris menyentuh landasan dengan bagian mesin sebelah kanan akibat hembusan angin dari samping.

“Batik Air sampai mendarat miring banget, mesin hampir nempel ke aspal,” tulis salah satu akun yang mengunggah video tersebut.

Saat itu, kondisi cuaca di sekitar Bandara Soetta juga sedang dilanda hujan deras dan angin kencang, menyebabkan beberapa pesawat harus holding di udara untuk menunggu cuaca membaik.

Batik Air Klarifikasi: Pendaratan Sesuai Prosedur, Terjadi Crosswind

Pesawat batik air. [Instagram]Pesawat batik air. [Instagram]Menanggapi kejadian tersebut, pihak Batik Air melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, memastikan bahwa pendaratan pesawat berlangsung sesuai prosedur keselamatan.

“Berdasarkan evaluasi tim operasional, peningkatan kecepatan angin dari arah samping atau crosswind memang terjadi saat fase pendekatan,” jelas Danang.

Ia menegaskan bahwa seluruh prosedur operasional telah diikuti dengan ketat dan tidak ada gangguan teknis terhadap pesawat.

Tag cuaca buruk Bandara Silampari pesawat Batik Air putar balik kendala pendaratan pesawat pesawat batik air mendarat miring

Terkini