Polda Riau Bongkar Perdagangan Ribuan Kartu Perdana Teregistrasi

FTNews, Pekanbaru— Ada saja celah orang untuk berbuat kejahatan. Kartu Perdana misalnya, dimana untuk mengaktifkannya kita harus memasukkan data-data diri. Banyak pembeli yang merasa malas melakukannya, dan meminta penjual mengisikan data pribadi orang lain. Untuk itu tentu ada imbalannya.

Ternyata, Kartu Perdana yang sudah teregistrasi memiliki pasar sendiri. Pembelinya, dari orang yang mau tahu beres alias tidak mau repot-repot mengisi data diri, sampai orang yang memang memiliki niat jahat alias kartu itu akan digunakannya untuk hal-hal tidak baik. Toh jika terlacak, bukan dirinya yang dikejar melainkan orang yang datanya ada di Kartu Perdana itu.

Nah, Polda Riau, persisnya Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus, berhasil membongkar kasus ini. Pria inisial FW ditangkap karena melakukan kejahatan memperdagangkan Kartu Perdana yang telah diregistrasi.

Total kartu perdana yang berhasil dijual warga Jalan Rajawali, Kecamatan Sukajadi, ini hampir mencapai 4.000 kartu.

“Totalnya hampir 4.000, persisnya ada 3.978 kartu perdana yang diregistrasi sendiri oleh tersangka ini,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kombes Nasriadi, didampingi Kabid Humas Kombes Hery Murwono, di Mapolda Riau, dilansir mediacenter.riau

Pelaku ini, jelas Nasriadi, melanggar Pasal 51 ayat (1) Jo Pasal 35 UU RI Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik atau Pasal 67 ayat (1) Jo Pasal 65 ayat (1) UU Nomor 27 tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi.

Pelaku mengaku perbuatannya ini berawal saat Pemilu sedang berlangsung. “Pelaku mengaku mendapatkan Kartu Perdana saat Pemilu 2018 (Pilkada Riau) lalu disalah satu TPS di Pekanbaru,” kata Nasriadi.

Setelah itu, pelaku terus menjalankan aksinya dengan membeli ribuan kartu perdana salah satu provider.

BACA JUGA:   Meriahkan HUT TNI AU ke-78 Ribuan Masyarakat Padati Lanud Rsn Pekanbaru

Caranya, jelas Nasriadi, untuk melakukan registrasi setiap kartu perdana yang dibelinya. Pelaku menggunakan alat Smart Com, yang dihubungkan ke komputer dan mengisi data sesuai KTP dan KK yang ia dapatkan.

Alat yang dibeli pelaku merupakan alat bekas yang dibelinya dari temannya seharga Rp2 juta. “Sampai tahun 2024 ini sudah ada 3.978 perdana yang diregistrasi pelaku. Kemudian kartu itu dijualnya ke konter-konter,” kata Nasriadi.

Menurut hasil pendalaman yang dilakukan, diketahui Kartu Perdana yang telah diregistrasi pelaku juga telah beredar di luar Provinsi Riau.“Ternyata dari ribuan kartu perdana yang telah diregistrasi pelaku, selain beredar di Provinsi Riau juga telah diedarkan di luar kota,” jelas Nasriadi.

Sejak beraksi tahun 2018 silam, pelaku mengaku setiap bulannya dapat meraup untung berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta. Setiap kartu perdana yang telah diregistrasi pelaku dijual dengan harga yang beragam yakni Rp20 ribu hingga Rp200 ribu.

“Harga paling tinggi Rp200 ribu. Itu kalau yang dibeli nomor cantik,” terang Nasriadi.

Penangkapan pelaku ini dilakukan karena dikawatirkan kartu perdana tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan kejahatan ITE. “Contohnya, Kartu Perdana ini bisa digunakan untuk bermain judi online dan melakukan penipuan,” ungkap Nasriadi.

Nasriadi mengingatkan, untuk seluruh pemilik konter yang pernah berhubungan dengan pelaku, agar tidak menjual kartu perdana yang telah diregistrasi oleh pelaku.

“Untuk mencegah peredaran kartu perdana yang telah diregistrasi ini, kami juga sudah meminta satreskrim jajaran Polres untuk menindaklanjuti jika menemukan apabila masih diperjualbelikan,” ujarnya.

“Kalau masih menjual akan kita proses sesuai bagian dari kejahatan ini. Karena pelakunya diancam kurungan penjara 12 tahun dan denda Rp12 milliar,” tegas Nasriadi.***

 

Artikel Terkait

Ribuan Pencari Kerja Serbu Riau Job Fair 2024, Tersedia 3.000 Lowongan Kerja

FTNews, Pekanbaru--- Ribuan pencari kerja ramai-ramai menyerbu Riau Job...

Pelaksanaan Program Makan Siang B2SA di Pekanbaru akan Libatkan UMKM Lokal

FTNews--- Pemerintah Kota Pekanbaru siap melaksanakan program makanan bergizi...

Kota Pekanbaru Terima Investasi Rp2,978 Triliun pada Semester Pertama 2024

FTNews, Pekanbaru--- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu...

Bendungan Pulau Tobek Diresmikan, Sekdaprov: Ini untuk Irigasi Pertanian dan Wisata

FTNews, Kampar--- Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto...

Delapan Kepala Daerah Maju Pilkada, Pj Gubri Usulkan 18 Nama untuk Pjs

FTNews, Pekanbaru--- Delapan kepala daerah di Provinsi Riau maju...