Polri Dinilai Gagal Melindungi Hak Dasar Warga Negara atas Rasa Aman

Hukum

Rabu, 03 September 2025 | 23:57 WIB
Polri Dinilai Gagal Melindungi Hak Dasar Warga Negara atas Rasa Aman
Anggota Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman/Foto: dok DPR/Devi/Andri

Banyak pihak mengkritik langkah Polri yang menersangkakan dan menahan Delpedro atas tuduhan provokasi. Padahal kasus lebih besar terjadi di depan mata yaitu pelaku penjarahan. Yang justru diharapkan menjadi focus Polri mengusut dan memburu pelaku penjarahan.

rb-1

Salah satu yang ikut mengkritisi Langkah Polri tersebut adalah Anggota Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman. Ia menyayangkan penangkapan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen yang dilakukan Polri. Menurutnya, lebih baik polisi fokus untuk mengusut pelaku penjarahan di sejumlah rumah tokoh publik.

Benny pun mempertanyakan penetapan Delpedro Marhaen sebagai tersangka dugaan provokasi tindakan perusakan dalam gelombang aksi unjuk rasa di DPR pekan lalu.

rb-3

Ia menilai, Polri seharusnya lebih mementingkan pengusutan pelaku penjarahan di beberapa tempat dan kediaman pribadi, lantaran hal tersebut merupakan tindakan kriminal.

"Yang lebih penting diusut Polri ialah tindak pidana penjarahan, bukan malah mengusut dan menahan Delpedro. Negara gagal hadir!” kata Benny dalam keterangannya pada Parlementaria, Rabu (3/9/2025), dilansir laman resmi DPR RI.

Benny pun mempertanyakan alasan aparat kepolisian menangkap Delpedro sebab menurutnya, ajakan untuk menggelar unjuk rasa tak bisa menjadi dasar penangkapan. Benny meminta pihak kepolisian untuk mengungkapkan dan menjelaskan ke publik mengenai dasar penangkapan Delpedro, khususnya terkait perihal provokasi.

"Kalau mengajak orang apa hasut? Kalau saya ajak, 'eh datang kita demonstrasi di depan kantor polisi, atau di depan gedung kejaksaan, untuk menyampaikan pendapat tangkap koruptor', apa salah?" tuturnya.

Negara Jamin Hak Berserikat dan Menyampaikan Pendapat

Anggota Komisi Hukum DPR yang bermitra dengan Polri itu menegaskan bahwa negara menjamin kebebasan setiap orang untuk menyampaikan pendapat dan berserikat.

Menurut Benny, penyampaian pendapat bukan hanya secara langsung, namun bentuknya bisa melalui media sosial atau internet.

Benny juga menekankan setiap orang boleh mengajak berdemonstrasi, asalkan tidak diiringi dengan niat untuk membuat kericuhan, seperti membawa alat pukul atau bom molotov.

"Yang salah, kalau kamu mengajak bahwa, 'eh bawa pentungan semua, bawa molotov ya', nah kamu salah itu," ungkap Legislator dari Dapil NTT I tersebut.

Tangkap Delpedro, Polri Gagal Lindungi Hak Dasar WN

Oleh karenanya, Benny menganggap negara telah gagal melindungi hak asasi yang dijamin dalam UUD 1945 khususnya Hak Asasi Manusia yang dengan tegas dijamin dalam Pasal 28G (1) UUD 45.

Selain salah mengambil langkah penangkapan Delpedro, Benny menganggap Polri juga telah gagal melindungi hak dasar warga negara atas rasa aman dan harta bendanya dalam kericuhan yang berlangsung pada aksi demonstrasi.

Sebagaimana diketahui, sejumlah fasilitas umum dirusak dan dibakar serta beberapa rumah pribadi anggota dan dewan dan warga sipil dijarah sekelompok oknum massa. "Dengan alasan apapun penjarahan tidak dapat dibenarkan. Lalu negara atau Polri ke mana? Usut para pelakunya!" tutup Benny.***

Tag Delpedro Ditangkap Polri Dikritik

Terkini