Prabowo Singgung Isu Reshuffle, Siapa Menteri yang Tersingkir Lewat 100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih?

Nasional

Jumat, 07 Februari 2025 | 17:08 WIB
Prabowo Singgung Isu Reshuffle, Siapa Menteri yang Tersingkir Lewat 100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih?
Kolase Menteri Kabinet Merah Putih (instagram)

Dalam 100 hari kerja para menteri Kabinet Merah Putih yang membantu Presiden Prabowo Subianto memberikan sumbangsih dan ada juga yang terlihat tidak bekerja sesuai tupoksinya masing-masing.

rb-1

Hingga mencuat isu soal reshuffle kabinet. Lantas, siapa saja menteri dalam Kabinet Merah Putih yang berpotensi terkena reshuffle?

Center of Economic and Law Studies (Celios) dalam risetnya yang bertajuk '100 Hari Dalam Angka: Catatan Evaluasi Kabinet Prabowo-Gibran' mencatat setidaknya terdapat 5 menteri yang memiliki kinerja buruk.

Baca Juga: Ternyata, Dua Hari Sebelum Lengser Jokowi Penuhi Permintaan Kenaikan Gaji Hakim

rb-3

Dalam jajaran lima nama tersebut terdapat Menteri HAM Natalius Pigai pada peringkat pertama, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadahlia, dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (instagram)

Dari kelima nama tersebut, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menempati peringkat paling atas sebagai menteri yang perlu di-reshuffle diikuti Menteri Koperasi Budi Arie peringkat kedua, Menteri ESDM Bahlil Lahadahlia, Menteri HAM Natalius Pigai, dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto pada peringkat kelima.

Dalam riset tersebut juga mencatat terdapat lima nama menteri atau kepala lembaga yang tidak terlihat bekerja dalam 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Harta Kekayaan Rosan Roeslani, CEO Danantara

Lagi-lagi nama Menteri Kehutanan menempati peringkat pertama pada kategori tersebut dan diikuti oleh Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, dan Menteri Koperasi Budi Arie.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan bahwa menteri dan wakilnya yang sudah menjabat lebih dari 100 hari dan sampai saat ini tidak bisa menunjukan performa, sudah layak di-reshuffle oleh Prabowo.

Dia mengingatkan janji Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sewaktu kampanye dulu yang ingin langsung tancap gas memakmurkan rakyat jika terpilih.

"Menteri dan wakilnya yang tidak bisa kerja untuk kepentingan rakyat, seharusnya itu dievaluasi dan reshuffle," tuturnya di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Adi menyarankan kepada Prabowo Subianto agar memecat menteri dan wakilnya yang sering membuat kegaduhan dan membuat kebijakan tidak pro terhadap rakyat.

"Bikin kegaduhan, bikin blunder, tidak pro dengan rakyat, tidak bersih, maka ya harus ditindak dan harus diganti oleh Prabowo," katanya.

Adi mengatakan sebaiknya Prabowo harus merealisasikan reshuffle tersebut, sehingga para menteri dan wakilnya tidak mencoreng wajah Prabowo dan Gibran di kemudian hari

"Saya kira ancaman politik dari Prabowo ini jangan hanya menjadi ancaman, tetapi juga harus menjadi nyata agar para menterinya bekerja serius," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet, usai 100 hari kerja pemerintahan.

Prabowo menegaskan dirinya tak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.

"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Prabowo kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).

"Mau lebih jelas lagi?" sambungnya.

Menanggapi hal itu Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menilai isu reshuffle kabinet bukan peringatan yang pertama kali disampaikan oleh Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto (Instagram)

“Saya rasa bukan peringatan pertama, Presiden sudah berapa kali menyampaikan hal ini kan. Yang tidak mau ikut ya silakan di luar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah keinginannya bersama presiden,” tutur Hasan Nasbi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

“Jadi ini bukan yang pertama. Jadi Presiden senantiasa tuh memberikan apresiasi, kemudian memberikan arahan, juga memberikan peringatan,” sambungnya.

Hasan menyatakan, sejauh ini Kabinet Merah Putih dalam kondisi baik dan penuh dengan apresiasi. Isu pergantian pejabat pun dinilai menjadi kurang relevan.

“Ya itu kan framing dari teman-teman saja. Dalam rapat paripurna terakhir, menjelang 100 hari pemerintahan waktu itu Presiden memberikan apresiasi dalam rapat kabinet. Memberikan apresiasi yang sangat bagus kepada anggota kabinet. Karena sudah menjalankan arahan-arahan Presiden, sudah bekerja dengan baik dan itu tercermin dalam approval rating kan,” jelas dia.

Tag Reshuffle Kabinet Prabowo Subianto NU Reshuffle Harlah NU Kabinet Merah Putih Hasan Nasbi

Terkini