Prediksi Harga Emas Antam 15 Oktober 2025: Potensi Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Harga emas Antam Logam Mulia diperkirakan masih akan melanjutkan reli kenaikan pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Setelah menembus rekor sepanjang sejarah pada hari sebelumnya, analis memperkirakan harga bisa melesat hingga Rp2.600.000 per gram, seiring dengan sentimen global yang masih positif terhadap logam mulia.
Kenaikan ini bukan sekadar lonjakan sementara, melainkan bagian dari tren jangka menengah yang telah terbentuk sejak awal Oktober 2025, saat harga emas dunia mulai menembus batas psikologis USD 4.100 per ons.
Baca Juga: Biodata dan Pendidikan Achmad Ardianto, Kini Diangkat Jadi Dirut Antam
Tren Terkini Harga Emas Antam: Dua Hari Berturut-turut Catat Rekor Baru
Pada Selasa, 14 Oktober 2025, harga emas Antam kembali membuat kejutan dengan mencapai Rp2.565.000 per gram, melampaui rekor sebelumnya di Rp2.331.000 per gram pada 13 Oktober.
Lonjakan tajam ini terjadi secara bertahap: naik Rp6.000 di pagi hari dan bertambah Rp26.000 pada sore hari. Kenaikan ini bukan hanya dirasakan pada pecahan kecil, tetapi juga pada semua varian:
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, Hampir Rp2 Juta per Gram
0,5 gram: Rp1.338.000
5 gram: Rp12.573.000
100 gram: Rp250.044.000
1 kilogram: hampir Rp2,5 miliar
Permintaan emas dalam jumlah besar pun meningkat signifikan. Banyak investor institusional mulai mengalihkan asetnya ke emas batangan sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Mengapa Harga Emas Terus Naik? Ini 5 Faktor Utamanya
Emas Antam. [Instagram]Beberapa faktor kunci menjadi pendorong utama tren kenaikan harga emas Antam:
1. Harga Emas Dunia Masih Stabil di Atas USD 4.100 per Ons
Harga emas global yang bertahan tinggi menunjukkan bahwa permintaan terhadap aset aman masih kuat. Stabilitas ini menjadi katalis bagi harga emas dalam negeri.
2. Ketegangan Geopolitik Dunia
Konflik di Timur Tengah dan ketegangan antara beberapa negara besar mendorong pelaku pasar mencari aset lindung nilai. Emas, seperti biasa, menjadi pilihan utama.
3. Inflasi Global Masih Tinggi
Dengan inflasi yang terus menekan daya beli mata uang utama, investor beralih ke emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang.
4. Permintaan Domestik Indonesia Meningkat
Kelas menengah Indonesia semakin sadar akan pentingnya diversifikasi aset. Permintaan emas batangan meningkat tajam menjelang akhir tahun.
5. Kebijakan Pemerintah dan Pajak Transaksi
Regulasi seperti PMK No. 34/PMK.10/2017 memengaruhi pasar emas domestik, namun tidak menghambat pertumbuhan minat beli masyarakat terhadap Logam Mulia Antam.
Jika tren ini terus berlanjut tanpa koreksi dari pasar global, harga emas Antam berpotensi menembus Rp2.600.000 per gram dalam waktu dekat.
Strategi Cerdas bagi Investor Emas di Tengah Tren Bullish
Emas Antam. [Instagram]Kenaikan harga emas memang menggoda, tapi keputusan investasi tetap harus rasional. Berikut beberapa tips bagi investor agar bisa memaksimalkan momentum ini:
Cek Harga Harian Secara Resmi: Pantau harga melalui situs Logam Mulia Antam, Pegadaian, atau sumber terpercaya lainnya setiap pagi dan sore.
Pilih Pecahan yang Sesuai Kebutuhan: Untuk investasi jangka pendek, pecahan kecil seperti 1 gram atau 5 gram lebih fleksibel. Untuk simpanan jangka panjang, pertimbangkan pecahan besar 100 gram atau 1 kilogram.
Perhatikan Pajak dan Biaya Tambahan: Selalu hitung biaya tambahan seperti PPh dan ongkos cetak agar profit tetap optimal.
Diversifikasi Aset: Jangan hanya mengandalkan emas. Kombinasikan dengan aset lain seperti saham atau reksa dana agar portofolio tetap seimbang.
Dengan ketidakpastian global yang belum mereda, emas masih akan menjadi primadona investasi hingga akhir 2025.
Jika harga dunia kembali menembus USD 4.200 per ons, bukan tidak mungkin harga emas Antam mencapai Rp2.650.000 per gram sebelum akhir bulan Oktober.
Para analis sepakat, momentum bullish emas kali ini lebih kuat dibanding periode sebelumnya karena didukung oleh faktor makroekonomi yang solid dan minat investor ritel yang melonjak tajam.