Prediksi Harga Emas Antam 24 Oktober 2025: Rebound dan Potensi Naik Rp15 Ribu
Harga emas Antam Logam Mulia diperkirakan akan mengalami kenaikan tipis pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Berdasarkan analisis pasar terbaru, harga emas berpeluang naik sekitar Rp 15.000 per gram dari posisi Kamis (23/10/2025) yang berada di level Rp 2.321.000 per gram.
Menurut analis pasar emas dan mata uang, sinyal penguatan ini bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Harga Emas Antam 29 Oktober 2025 Diprediksi Naik, Ini Penyebabnya!
Ia menilai, stabilnya Rupiah terhadap Dolar AS serta kenaikan harga emas dunia menjadi kombinasi positif bagi harga emas dalam negeri menjelang akhir pekan.
Analisis Tren Emas Global dan Pengaruh Rupiah
Emas Antam. [Instagram]Pergerakan emas dunia saat ini tengah mencari arah baru setelah tekanan dari ekspektasi suku bunga tinggi mulai mereda.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jumat 7 November 2025 Diperkirakan Menguat
Investor global kini menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi petunjuk arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.
Jika data inflasi menunjukkan perlambatan, pasar akan menafsirkan peluang pelonggaran moneter.
Kondisi ini otomatis mendorong harga emas naik karena investor beralih ke aset safe haven.
Sementara itu, Rupiah yang bergerak stabil di kisaran Rp 15.600 per Dolar AS memberikan efek tambahan bagi penguatan harga emas lokal.
Prediksi Harga Emas Antam 24 Oktober 2025
Berikut perkiraan harga jual emas batangan Antam untuk Jumat, 24 Oktober 2025:
0,5 gram: Rp1.225.000
1 gram: Rp2.336.000
2 gram: Rp4.670.000
3 gram: Rp 6.975.000
5 gram: Rp11.610.000
10 gram: Rp23.200.000
25 gram: Rp57.750.000
Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas juga diperkirakan ikut menguat. Ini memberi peluang tambahan bagi investor yang ingin merealisasikan keuntungan jangka pendek.
Faktor-Faktor Utama Penggerak Harga Emas
Emas Antam. [Instagram]Beberapa variabel penting yang akan menentukan arah harga emas pada Jumat (24/10/2025) antara lain:
1. Data Inflasi AS: Inflasi yang lebih rendah dapat menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, membuat emas lebih menarik.
2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS: Rupiah yang stabil atau sedikit melemah biasanya mendorong kenaikan harga emas dalam Rupiah.
3. Situasi Geopolitik Global: Ketegangan di beberapa kawasan dunia meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman.
4. Kebijakan Bank Sentral Dunia: Setiap sinyal perubahan arah kebijakan moneter, terutama dari The Fed dan ECB, dapat memicu lonjakan volatilitas harga emas.
Bagi investor yang memegang emas, kondisi saat ini masih terbilang aman untuk akumulasi bertahap.
Dengan volatilitas global yang tinggi, emas tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar.
Namun, para investor disarankan untuk tetap memantau data ekonomi global dan nilai tukar Rupiah, sebab kedua faktor ini paling cepat berdampak pada pergerakan harga emas Antam.