Nasional

Presiden: Saya bukan Prabowo Takut Sama Jokowi, Nggak Ada Itu!

06 November 2025 | 16:04 WIB
Presiden: Saya bukan Prabowo Takut Sama Jokowi, Nggak Ada Itu!
Presiden Prabowo Subianto [Foto: tangkap layar YouTube]

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berada di bawah kendali Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dalam menjalankan berbagai kebijakan pemerintah. "Saya bukan Prabowo takut sama Jokowi, Prabowo masih dikendalikan oleh Pak Jokowi, enggak ada itu," katanya.

rb-1

Penegasan itu disampaikan Presiden Prabowo dalam acara peresmian pabrik petrokimia PT Lotte Chamical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025), dilansir Antara.

Ia menepis anggapan bahwa keputusan-keputusan pemerintahannya dipengaruhi Jokowi.

Baca Juga: Percepat Proses Pembayaran Belanja Negara, Jokowi Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah

rb-3

Prabowo menegaskan, munculnya narasi bahwa dirinya masih berada di bawah bayang-bayang Jokowi adalah hal yang tidak berdasar.

Ia mengungkapkan alasannya mengundang Jokowi pada acara tersebut karena menilai mulai tumbuh budaya politik yang tidak sehat, yakni ketika seorang pemimpin dipuji saat masih berkuasa, tetapi kemudian direndahkan setelah lengser.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Datangi Rumah Jokowi, Ini yang Dibahas Menurut Budi Arie

"Saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik, pemimpin diapa ya, dikuyo-kuyo, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah," ujar Prabowo. Presiden Prabowo mengatakan bahwa selama ini Jokowi tidak pernah menitipkan atau meminta sesuatu kepadanya.

"Pak Jokowi itu nggak pernah nitip apa-apa sama saya. Ya saya harus katakan yang sebenarnya kan begitu. Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, enggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng (sahabat baik, red) sama beliau, kok takut," katanya sambil berkelakar.

Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas capaian pemerintahan Jokowi selama dua periode, termasuk stabilitas ekonomi dan capaian pertumbuhan.

"Beliau memimpin 10 tahun, diakui dunia, bagaimanapun kau inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus, iya kan? Come on harus kita yang benarlah, yang jujurlah," katanya.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Kamis, 6 November 2025. (Foto: BPMI Setpres)Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Kamis, 6 November 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia

Diresmikannya pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten oleh Presiden, sekaligus penanda beroperasinya salah satu proyek industri petrokimia yang menjadi tonggak penting dari upaya pemerintah memperkuat hilirisasi industri nasional.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas pembangunan proyek strategis ini. Kepala Negara pun mendorong dukungan bagi investasi yang dapat memberikan manfaat bersama.

“Kehormatan kita adalah mitra siapapun. Apalagi mitra dari luar datang ke kita, investasi uang mereka, yang mereka cari dengan susah payah puluhan tahun. Mereka percaya sama kita. Di sini mereka beri manfaat kepada kita, kita harus amankan,” ucap Presiden, dilansir BPMI Setpres.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa proyek strategis ini memiliki nilai investasi sebesar USD3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun. Nilai ini menjadikannya sebagai salah satu investasi petrokimia terbesar di kawasan Asia Tenggara.

“Dengan pabrik ini, kita tidak lagi mengimpor secara besar-besaran seperti tahun sebelumnya. 70 persen adalah subtitusi impor, 30 persen kita ekspor. Total nilainya, revenue-nya, jualannya per tahun, itu 2 miliar USD. Jadi 1,4-1,5 di sini, sisanya kita ekspor,” kata Bahlil.

Di pabrik ini, bahan baku berupa naphta diproses menjadi produk hulu dan hilir untuk selanjutnya menjadi bahan baku penting pembuatan produk mulai dari botol plastik, kabel, hingga bumper mobil. Kehadiran pabrik ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri hilir, meningkatkan neraca perdagangan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Tag Jokowi Joko Widodo Presiden Prabowo