Jawa Tengah

Profil Shuniyya Ruhama, Waria yang Ceramah Bak Ustazah dan Bikin Heboh Warga Jawa Tengah

31 Mei 2025 | 19:05 WIB
Profil Shuniyya Ruhama, Waria yang Ceramah Bak Ustazah dan Bikin Heboh Warga Jawa Tengah
Shuniyya Ruhama, waria yang ceramah bak Ustazah. [Instagram/@shuniyya_ruhama]

Di tengah riuhnya perdebatan identitas dan keagamaan di ruang publik Indonesia, nama Shuniyya Ruhama Habiballah mencuat sebagai sosok yang tak biasa. Ia merupakan seorang waria bak muslimah yang berdakwah mengenakan jilbab dan busana syar’i.

rb-1

Lahir di Kendal, Jawa Tengah (Jateng), pada 22 Maret 1982, Shuniyya menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan lulus cumlaude dari jurusan Sosiologi FISIPOL dengan IPK 3,56.

Ia mengangkat tema yang tak lazim untuk skripsinya yakni ekspresi busana waria, sebuah topik yang mencerminkan kepekaan sosial dan keberaniannya sejak dini. Namun, kehidupan Shuniyya tidak hanya soal akademik.

rb-3

Sejak 2002, ia telah aktif berdakwah, tak hanya di masjid dan majelis taklim, tetapi juga di komunitas yang kerap terpinggirkan: komunitas waria.

Motivator Komunitas Waria di Kendal

Shuniyya Ruhama saat sedang ceramah. [Instagram/@shuniyya_ruhama]Shuniyya Ruhama saat sedang ceramah. [Instagram/@shuniyya_ruhama]Ia dikenal sebagai pembimbing dan motivator komunitas waria di Kendal, yang menggunakan pendekatan keagamaan progresif dan penuh kasih.

Lewat pendekatan ini, ia menekankan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, agama yang membawa kedamaian dan menghargai keberagaman umatnya.

“Setiap orang berhak dekat dengan Tuhan tanpa dihakimi dulu oleh manusia,” ujarnya dalam salah satu ceramah yang viral di media sosial.

Popularitasnya melejit ketika video tausiyahnya yang membahas tips rumah tangga tersebar luas. Banyak yang memuji gaya ceramahnya yang menyerupai penceramah kondang, namun tetap dengan sentuhan jenaka yang khas.

Pro dan Kontra

Meski demikian, tak sedikit pula yang melontarkan kritik tajam. Identitas sebagai transgender menuai hujatan, terutama di media sosial. Akun Instagram pribadinya, @shuniyya_ruhama, bahkan dibanjiri komentar, baik dukungan maupun kecaman, meski akun tersebut telah tidak aktif sejak 2023.

Di balik semua kontroversi itu, Shuniyya tetap melanjutkan kiprahnya. Ia menulis buku otobiografi berjudul Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria, yang memuat kisah hidupnya sebagai seorang waria bergaya muslimah.

Dalam buku tersebut, ia menceritakan perjuangan menghadapi stigma sosial dan bagaimana ia menemukan kekuatan lewat agama dan komunitas.

Selain berdakwah, Shuniyya juga aktif sebagai pengrajin batik dan pendiri paguyuban waria Kendal, wadah yang mendampingi para anggotanya dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keterampilan, pendampingan psikologis, hingga bimbingan spiritual.

Bebaskan Waria untuk Beribadah

Shuniyya Ruhama bersama seorang pria yang diduga suaminya. [Instagram/@shuniyya_ruhama]Shuniyya Ruhama bersama seorang pria yang diduga suaminya. [Instagram/@shuniyya_ruhama] Dalam sesi-sesi keagamaannya, Shuniyya memberi kebebasan bagi waria untuk beribadah sesuai dengan identitas gender yang mereka rasakan nyaman, tanpa tekanan dan penghakiman.

Kini, meski sorotan publik terhadapnya tak selalu positif, Shuniyya tetap berdiri tegak sebagai simbol perjuangan minoritas dalam ruang keagamaan yang sering kali eksklusif.

Tag Waria ceramah bak ustazah Shuniyya ruhama waria asal kendalikan jateng waria berpakaian muslimah

Terkait