Rabbi Eli Schlanger Termasuk yang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia
Rabbi Eli Schlanger dipastikan termasuk di antara korban tewas menurut sumber-sumber Israel. Ia termasuk dalam kelompok ultra-Ortodoks Chabad, yang dikenal sangat terlibat dalam pembangunan pemukiman ilegal bekerja sama dengan tentara Israel.
Berdasarkan keterangan berbagai sumber, dua pria melepaskan tembakan di dekat Pantai Bondi, Sydney, selama acara Chanukah by the Sea pada Minggu malam, menewaskan 12 orang termasuk satu penyerang dan melukai sedikitnya 29 lainnya, di antaranya anak-anak dan dua petugas polisi.
Polisi mengklasifikasikannya sebagai serangan teroris terhadap komunitas Yahudi, menewaskan satu pelaku di tempat kejadian dan menangkap pelaku kedua; mereka juga menetralisir sebuah bom di mobil tersangka.
Baca Juga: Dua Teroris Serang Acara Hanukkah Pantai Bondi Australia 10 Orang Tewas 29 Luka-luka
Video aksi heroik seorang pria yang dengan nekat melawan pelaku bersenjata dan berhasil merampasnya, menjadi salah satu yang banyak ddibagikan di medos. Pria pemberani itu bernama Ahmed El Ahmad, seorang ayah dua anak berusia 43 tahun, pemilik toko buah.
Tampak di video ia dengan berani melompat ke arah teroris pertama, ia kemudian ditembak dua kali oleh teroris kedua, dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit tetapi diperkirakan akan baik-baik saja. "Terima kasih, Ahmed," tulis para netizen yang sangat mengapresiasi keberaniannya.
Baca Juga: Serangan Teroris di Pantai Bondi: 15 Tewas, Ahmed Tukang Buah yang Rampas Senjata Teroris Tertembak
Anti-Semitisme
Dilansir Al Jazeera, Perdana Menteri Israel yang mengatakan bahwa anti-Semitisme seperti kanker yang tumbuh jika tidak ditangani, dan ini ditujukan kepada pemerintah Australia, yang memiliki hubungan yang semakin tegang dengan Israel setelah mengakui Palestina.
Semua politisi Israel, terlepas dari afiliasi politik mereka, dalam beberapa jam terakhir telah mengaitkan pengakuan Australia terhadap Palestina dengan meningkatnya apa yang mereka sebut sebagai anti-Semitisme. Banyak dari mereka mengatakan Israel telah menyampaikan informasi kepada pemerintah Australia tentang kegiatan anti-Semit.
“Kita akan menunggu untuk melihat apakah ini akan semakin memperburuk hubungan antara kedua negara,” lapor Al Jazeera.
AS mengutuk serangan 'teroris'
Amerika Serikat "sangat mengutuk" serangan tersebut, kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
“Antisemitisme tidak memiliki tempat di dunia ini. Doa kami bersama para korban serangan mengerikan ini, komunitas Yahudi, dan rakyat Australia,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X.
‘Saya panik dan lari’
Lachlan Moran, 32, dari Melbourne, sedang menunggu keluarganya di dekat situ ketika ia mendengar tembakan. Ia menjatuhkan bir yang dibawanya untuk saudaranya dan berlari.
“Anda mendengar beberapa letupan, dan saya panik dan lari… Saya mulai berlari kencang. Saya hanya memiliki intuisi itu. Saya berlari secepat yang saya bisa,” kata Moran kepada AP.
Ia mengatakan ia mendengar tembakan sesekali selama sekitar lima menit.
“Semua orang menjatuhkan semua barang-barang mereka dan berlari, orang-orang menangis, dan itu sangat mengerikan,” kata Moran.
Mantan Kapten Timnas Kriket Inggris Terjebak di Pantai Bondi
Sementara Daily Mail menyebut, mantan kapten kriket Inggris, Michael Vaughan, mengungkapkan momen 'menakutkan' saat ia terkunci di restoran selama serangan teror di Pantai Bondi.
Dalam aksi terorisme yang menargetkan perayaan hari raya Yahudi, saksi mata mengatakan dua pria keluar dari sebuah kendaraan di Campbell Parade, dekat Bondi Pavilion, dan melepaskan tembakan sekitar pukul 18.40 pada hari Minggu, dengan rekaman video menunjukkan ledakan demi ledakan di kawasan wisata tersebut. Beberapa saksi melaporkan lebih dari 30 tembakan.
Video dan foto yang diambil oleh fotografer Daily Mail menunjukkan seorang pria bersenjata, yang kemudian diidentifikasi sebagai Naveed Akram, 24 tahun, dari Bonnyrigg di barat daya Sydney, melepaskan tembakan dari jembatan layang.
Vaughan, yang berada di Australia untuk meliput The Ashes, memposting di X pada hari Minggu: 'Terkunci di restoran di Bondi itu menakutkan... Sekarang sudah pulang dengan selamat.'
'Tapi terima kasih banyak kepada layanan darurat dan pria yang menghadapi teroris itu... turut berduka cita untuk semua yang terkena dampaknya... xxx'
Sumber: Al Jazeera, Daily Mail, sumber lainnya