Reaksi Prabowo Setelah Timnas Indonesia Tersingkir: Saatnya Fokus ke Piala Asia 2027

Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, tak menutupi rasa kecewanya setelah Timnas Indonesia harus mengakhiri perjalanan di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Langkah Skuad Garuda terhenti usai kalah tipis 0-1 dari Irak dalam laga penentuan di Grup B.
Kekalahan ini sekaligus menutup peluang Indonesia untuk tampil di putaran final yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Maksud dari Perbaiki JIS
Prabowo Berat Hati, tapi Tetap Optimistis
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto secara pribadi merasa berat hati atas hasil tersebut.
“Bapak Presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos,” ujar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda
Meski kecewa, Prabowo tetap memberikan semangat kepada seluruh pemain dan jajaran pelatih agar tidak larut dalam kekecewaan.
Ia meminta agar semangat juang tetap terjaga dan fokus dialihkan pada target jangka menengah.
Fokus Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028
Mensesneg, Prasetyo Hadi. [YouTube Sekretariat Presiden]Presiden Prabowo meminta Menpora sekaligus Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir untuk segera mempersiapkan langkah strategis menghadapi dua agenda besar selanjutnya yakni Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028.
Prabowo menilai kegagalan kali ini harus menjadi bahan evaluasi mendalam agar sepak bola Indonesia bisa melangkah lebih jauh di masa depan.
"Masih ada dua turnamen besar yang akan dihadapi Timnas Indonesia. Presiden berharap momentum ini jadi pembelajaran penting untuk perbaikan total,” ujar Prasetyo.
Rencana Besar: Akademi Olahraga Nasional
Patrick Kluivert dan Presiden Prabowo. [Instagram]Tak hanya sepak bola, Prabowo juga menaruh perhatian serius terhadap cabang olahraga lain.
Ia berencana membentuk pusat pelatihan nasional atau akademi olahraga terpadu untuk mencetak atlet elite di berbagai cabang.
Langkah ini diharapkan bisa mempersiapkan atlet Indonesia agar mampu bersaing dan meraih medali di ajang internasional, termasuk Olimpiade.
"Bapak Presiden ingin kita memiliki akademi khusus untuk pembinaan atlet, terutama cabang olahraga potensial menuju Olimpiade,” pungkas Prasetyo.
Kegagalan melaju ke Piala Dunia 2026 menjadi sinyal bahwa sistem pembinaan sepak bola nasional masih perlu perbaikan.
Prabowo dikabarkan akan menggelar evaluasi menyeluruh bersama PSSI, Kemenpora, dan pihak terkait lainnya.
Langkah ini diharapkan melahirkan strategi baru bagi pengembangan talenta muda, peningkatan kualitas kompetisi domestik, hingga penataan sistem kepelatihan.
Timnas Indonesia menutup perjalanan di babak keempat dengan dua kekalahan beruntun.
Setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi, Garuda kembali tumbang 0-1 dari Irak dalam laga terakhir Grup B.
Meski gagal lolos, performa Indonesia di beberapa laga sebelumnya mendapat apresiasi karena menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.
Meski mimpi tampil di Piala Dunia 2026 belum terwujud, semangat dan dukungan publik untuk Timnas Indonesia tetap tinggi.
Dengan perhatian langsung dari Presiden dan komitmen PSSI di bawah Erick Thohir, harapan kebangkitan sepak bola nasional kian terbuka lebar.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju kejayaan Garuda,” tandas Prasetyo menutup pernyataannya.