Remaja Tak Buru-buru Menikah Bantu Kurangi Risiko Stunting
Daerah

FTNews, Jakarta- Remaja yang tak buru-buru menikah dianggap memiliki peran penting untuk memutus rantai stunting di Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham menilai, remaja bisa berperan memutus rantai kasus stunting melalui program pencegahan stunting dari hulu.
Baca Juga: Brimob Polda Sumut Bantu Pencarian Remaja Hanyut di Sungai Deli
â€Caranya dengan memperbaiki derajat gizi keluarga, tidak terburu-buru menikah, dan menghindari perilaku berisiko," kata Aliyah dalam sosialisasi, advokasi dan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) pencegahan stunting di Kota Makasar, baru-baru ini.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (17/12), Aliyah berharap melalui Duta Generasi berencana (Genre) yang terdiri dari para remaja, mampu menjadi figur dan percontohan yang dapat membantu pemerintah.
Khusunya dalam memberikan pemahaman tentang dampak buruk menikah pada usia anak, termasuk dalam program pencegahan stunting mulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: Indonesia Bisa Bebas Stunting Jika Syarat ini Terpenuhi
Ia pun berharap, para remaja di Sulawesi Selatan maupun di seluruh Indonesia bisa berkolaborasi dalam memberikan pemahaman kepada teman sebaya.
â€Utamanya, untuk tidak melakukan pernikahan dini, dan melaksanakan rekomendasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yakni menikah pada usia minimal 21 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki," ucapnya.
Program Genre, lanjutnya, diharapkan mampu membekali remaja di Sulawesi Selatan dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga sehingga Indonesia akan menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti menyatakan bahwa remaja berperan penting membangun bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045.
"Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa, karena remaja akan melahirkan generasi-generasi yang akan datang menuju tahun keemasan pada 2045,â€katanya.
Oleh karena itu, ia berpesan bahwa para remaja harus mampu menjadi generasi hebat, sehat, dan berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan negara maju lainnya.