Rencana Israel Ambil Alih Gaza Ditolak Sejumlah Negara: Berpotensi Hapus Palestina dari Peta Dunia
Nasional

Rencana Israel untuk mengambil alih wilayah Gaza mendapat tentangan dari banyak pihak. Sejumlah negara menyuarakan ketidaksetujuannya. Di sisi lain, Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui rencana pengambilalihan Gaza.
Salah satu negara yang menyatakan penolakan total atas niat Israel adalah Belgia. Dikutip dari CNN, Belgia telah memanggil Duta Besar Israel terkait dengan rencana tersebut dan upaya memperluas kendali militer Israel di wilayah tersebut, Jumat.
Belgia akan menyatakan "ketidaksetujuan penuh" atas keputusan tersebut, serta "penjajahan berkelanjutan" Israel atas tanah Palestina, termasuk pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, ujar Maxime Prevot, Menteri Luar Negeri Belgia.
"Semua tindakan ini, yang berpotensi menghapus Palestina sepenuhnya dari peta, tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan keputusan Mahkamah Internasional. Tindakan ini juga menimbulkan risiko besar bagi para sandera Israel yang masih ditahan," ujarnya.
Dunia harus Gigih Dorong Pembatalan Rencana Itu
Maxime Prevot, Menteri Luar Negeri Belgia/Foto: Instagram max_prevot
"Oleh karena itu, kita harus dengan gigih mengadvokasi pembatalan rencana-rencana ini, yang akan secara permanen membahayakan prospek gencatan senjata dan solusi dua negara yang damai dan langgeng, yang telah didesak Belgia selama berbulan-bulan, belum lagi akses bebas penuh melalui darat untuk bantuan kemanusiaan," lanjut Prevot.
Hal senada juga disampaikan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer. Dilansir BBC, Starmer menyebut keputusan Israel tersebut salah dan mendesak untuk segera mempertimbangkannya kembali "segera".
Namun, tekanan internasional sepertinya tidak akan bisa memaksa Netanyahu untuk mengubah keputusannya. Sebelumnya ia juga menyampaikan untuk rencananya itu, dia tidak perlu izin Amerika Serikat.
Meskipun keinginan Israel untuk menghancurkan Hamas "sah," tujuan ini tidak dapat dicapai "melalui operasi yang tidak proporsional yang akan semakin memperpanjang daftar korban sipil Palestina yang sudah sangat panjang," ujar Maxime Prevot, Menteri Luar Negeri Belgia.
Komisi I DPR RI Kecam PN Israel Benjamin Netanyahu
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Foto : Dok DPR/Andri
Kecaman pada PM Israel Benjamin Netanyahu juga disuarakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Ia menyebut rencana untuk menguasai Kota Gaza akan sangat membahayakan keselamatan warga sipil yang saat ini kondisinya sudah sangat berat.
"Ini menunjukkan betapa kejinya Israel, mereka berdalih ingin melumpuhkan Hamas dan gerakan perlawanan lainnya padahal maksud sesungguhnya adalah menguasai wilayah Gaza dan mengusir serta membunuh warga sipil sampai tidak ada lagi yang tersisa.”
“Jika rencana ini jadi dilaksanakan, akan sangat berisiko dengan semakin banyak korban sipil,” jelas Sukamta, Jumat (8/8/2025), dilansir laman resmi DPR RI.
Politisi Fraksi PKS ini juga menyebut rencana Israel kuasai Kota Gaza juga menunjukkan Pemerintahan Netanyahu tidak punya itikad baik untuk gencatan senjata.
"Selama ini Israel dan AS menuduh Hamas sebagai sebab belum tercapainya perundingan gencatan senjata, padahal sangat jelas yang jadi penyebabnya adalah Israel. Israel hingga detik ini masih bernafsu untuk kuasai Gaza dan melakukan genosida,” tegas wakil rakyat dari Dapil Yogyakarta ini.
Sukamta menyebut rencana Israel ini tentu akan sangat menghambat upaya gencatan senjata. Oleh sebab Sukamta berharap Dunia Internasional tidak tinggal diam atas rencana tersebut.***