FTNews -Â Untuk menanggulangi masalah inflasi di Riau, pemerintah provinsi (pemprov) melakukan serangkaian langkah dalam mengatasinya.
Inisiatif tersebut berdasar pada analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang menyebabkan inflasi. Tak hanya itu, pemprov juga berfokus pada solusi berkelanjutan untuk melindungi stabilitas ekonomi daerah.
Plh Sekda Riau, Indra mengatakan bahwa secara tahunan, inflasi Riau pada bulan Februari 2024 mencapai 1,76 hingga 2,86.
Meski, masih berada dalam kisaran angka penetapan inflasi berkisar 3 persen. Namun, risiko inflasi Riau ke depan masih cukup tinggi.
“Persoalan dasar bagi kebutuhan bahan pokok kita adanya saat memasuki ramadan kemarin, harga cabai saja semakin naik perkilonya,” kata Indrakepada awak media, Jumat (15/03).
Pada Februari 2024, tekanan inflasi Riau kembali meningkat menjadi 2,86 persen (yoy).
Hal itu terjadi karena salah satunya faktor komoditas cabai dan beras akibat faktor cuaca yang mengganggu distribusi pangan.
Selain itu, Pemprov Riau dihadapkan tantangan untuk menjamin kecukupan pasokan dan stabilisasi harga saat menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat.
“Hal ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga inflasi Riau agar tetap terkendali dalam target kisarannya,” jelasnya.
Ia mengemukakan, perlu aksi kongret untuk menangani inflasi.
Menurut rencana, perlu melibatkan kebijakan moneter, fiskal, dan struktural yang dirancang untuk meredam tekanan inflasi dan memperkuat stabilitas harga.
Satu di antara upaya dan strateginya itu adalah konsisten dengan operasi pasar murah.
“Seperti satu di antaranya langkah kami mengadakan operasi pasar murah, itu terus konsisten kami laksanakan. Terbukti sudah ada 67 kali kegiatan ini diadakan di kabupaten/kota,” katanya.
Diungkapkan, capaian perekonomian dan fiskal yang kuat serta inflasi terkendali tidak terlepas dari sinergi dibangun oleh Pemerintah dengan mitra strategis di daerah.
Sinergi dengan instansi dan lembaga vertikal telah dilakukan dalam beragam aspek sehingga upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui koridor TPID yang kerja samanya terjalin sangat intens.