Ekonomi Bisnis

Ribuan Tas dan Sandal Eiger Palsu Disita di Solo, Diduga Buatan Pabrik Jombang dan Surabaya

13 November 2025 | 02:06 WIB
Ribuan Tas dan Sandal Eiger Palsu Disita di Solo, Diduga Buatan Pabrik Jombang dan Surabaya
Sendal merek Eiger saat ini marak dipalsukan. [Instagram @eigeradventure]

Ribuan tas dan sandal bermerek Eiger palsu disita oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah dari dua toko di kawasan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

rb-1

Penindakan ini merupakan bagian dari penyelidikan dugaan pemalsuan merek dagang yang dilaporkan oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), pemegang merek resmi Eiger.

Baca Juga: Sosok Hening Dzikrillah di Balik Ucapan 'Bapak Epok-Epok Keliling' Bikin Geger

rb-3

Plt Direktur Reskrimsus Polda Jawa Tengah, AKBP Feria Kurniawan, mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pemeriksaan langsung ke dua toko yang memperjualbelikan produk tiruan.

“Kedua toko itu menjual tas dan sandal merek Eiger yang bukan produksi resmi PT Eigerindo MPI,” jelas Feria.

Dari hasil penggerebekan, polisi menyita 3.421 pasang sandal dan 2.326 tas dengan logo serta kemasan yang menyerupai produk asli. Barang-barang tersebut kini diamankan sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Penampakan Kijang Innova yang Ditumpangi Cantika Davinca Hancur, Mukjizat Bisa Selamat

Polisi Lacak Jejak Produsen di Jombang dan Surabaya

Sendal Merek Eiger [Instagram @eigeradventure]Sendal Merek Eiger [Instagram @eigeradventure]

AKBP Feria mengungkapkan, pihaknya tengah menelusuri jaringan produsen yang membuat serta memasok produk palsu tersebut.

“Dalam pengembangan, penyidik menemukan dua produsen berbeda yang berada di Kabupaten Jombang dan Kota Surabaya, Jawa Timur,” ungkapnya.

Para penjual dan produsen akan dijerat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, dengan ancaman pidana bagi pelaku pemalsuan merek dagang.

Barang Palsu Mirip Asli, Rugikan Eigerindo

Kuasa hukum PT Eigerindo MPI, Femmy Vandriansyah, menegaskan bahwa barang-barang tiruan tersebut memiliki logo, warna, dan jenis huruf yang sangat mirip dengan produk resmi.

“Kualitas dan bahan produk tiruan jelas berbeda. Konsumen bisa tertipu karena tampilan luar hampir identik,” ujarnya.

Femmy menambahkan, laporan dugaan pemalsuan ini sudah disampaikan ke kepolisian sejak 2024, dan baru pada 2025 kasusnya menunjukkan perkembangan signifikan.

Ia menyebut peredaran produk palsu telah menimbulkan kerugian besar secara immateriil karena merusak kepercayaan konsumen terhadap merek Eiger.

Tag eiger jawa timur surabaya jombang