SBY Sebut 5 Tokoh Dunia Jadi Kunci Perdamaian Perang Iran-Israel, Siapa Saja?
Nasional

Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyuarakan kekhawatirannya terhadap eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
Menurutnya, dunia tengah berada di titik krusial yang berpotensi menjurus pada bencana global apabila perang Iran-Israel tidak segera dikendalikan.
"Saat ini, situasi di Timur Tengah semakin berbahaya. Jika Perang Iran-Israel menjadi 'out of control', dunia benar-benar di ambang malapetaka," ujar SBY dikutip dari akun X miliknya, Kamis (19/6/2025).
Pernyataan itu menjadi refleksi mendalam atas situasi geopolitik terkini yang tidak hanya berdampak di kawasan Timur Tengah, tetapi juga menyimpan potensi konflik skala global.
Lima Tokoh Kunci Dunia Menentukan Arah Perdamaian
4 dari 5 tokoh dunia yang dimaksud SBY. [Instagram/@officialzungu_]Melihat dinamika internasional, SBY menyoroti peran lima pemimpin dunia yang ia sebut sebagai penentu masa depan perdamaian global.
Tokoh-tokoh tersebut menurutnya memiliki pengaruh luar biasa terhadap keberlangsungan stabilitas dunia.
"Masa depan dunia, dari sisi perdamaian dan keamanan, ke depan ini akan ditentukan oleh lima orang kuat (strong men). Yang pertama dan kedua adalah Benjamin Netanyahu dan Ali Khamenei. Sedangkan yang ketiga, keempat, dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald Trump, Vladimir Putin, dan Xi Jinping," pungkas SBY.
Menyadari betapa besar dampak keputusan kelima tokoh tersebut, SBY menyampaikan harapan agar mereka diberi kebijaksanaan oleh Tuhan.
Ia mengingatkan bahwa kesalahan kecil dalam pengambilan keputusan bisa berujung pada bencana kemanusiaan besar.
"Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan. Jangan ada salah keputusan dan 'miscalculation' (salah hitung). Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara," terang SBY.
Pernyataan ini menggambarkan ketegangan batin SBY sebagai mantan kepala negara yang menyadari betul bahaya dari konflik yang tak terkendali.
Sejarah Perang: Ego Pemimpin dan Ambisi Kekuasaan
Dalam komentarnya, SBY juga menyinggung bagaimana sejarah mencatat bahwa banyak peperangan besar justru dipicu oleh ego dan ambisi para penguasa. Bukan rakyat yang menginginkan perang, tapi pemimpin yang haus akan kekuasaan.
"Sejarah mencatat banyak peperangan yang berangkat dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan (power holders). Dari abad ke abad, selalu ada 'warlike leaders' (pemimpin yang sangat gemar berperang). Padahal, sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian," lanjut SBY.
Ungkapan ini menjadi kritik halus terhadap kepemimpinan yang lebih mengedepankan konflik ketimbang diplomasi.
Perang Dunia Ketiga Masih Bisa Dicegah
Iran luncurkan rudal ke Kota Petah Tikva, Israel. [Instagram]Di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia terhadap potensi Perang Dunia 3, SBY masih memegang harapan bahwa skenario terburuk itu bisa dihindari.
Ia mengajak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah nyata demi menghindari kehancuran global. "Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," imbuh SBY.
Pernyataan SBY ini menyedot perhatian publik karena disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Iran dan Israel, yang bisa mengganggu kestabilan regional maupun global.
Komentar SBY soal konflik Timur Tengah sekaligus menjadi suara peringatan dari seorang mantan presiden yang memahami betul dinamika politik internasional.