Sebagai Keturunan Tionghoa, Lex Wu Minta Maaf Sama Kelakuan Ivan Sugianto Intimidasi Anak SMA Surabaya
Daerah
.jpg)
Kasus intimidasi yang dilakukan oleh Ivan Sugianto terhadap seorang anak SMA Kristen Gloria II Surabaya, Jawa Timur, berinisial ET, kini jadi sorotan warganet di berbagai platform, termasuk X.
Video yang beredar memperlihatkan Ivan Sugianto meluapkan emosinya dengan memarahi anak SMA itu dengan menunjuk-nunjuk serta menyuruh anak malang itu bersujud, kemudian diminta menggonggong layaknya anjing.
Ivan Sugianto marah karena anaknya, berinisial EX, anak SMA Cita Hati Surabaya, diledek oleh ET dengan kalimat "rambutnya lucu seperti poodle".
Baca Juga: Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada 12 November 2024. Meskipun kejadiannya pada 21 Oktober 2024.
Ivan Sugianto dilaporkan dengan tuduhan Kekerasan Terhadap Anak atau Ancaman dengan Kekerasan, sesuai dengan Pasal 80 Ayat 1 UU 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman kekerasan terhadap anak dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000..
Lex Wu, yang dikenal sebagai influencer di platform X turut memberi dukungan kepada korban dan warganet yang ingin kasus ini diselesaikan dengan adil oleh polisi.
Baca Juga: Viral Petugas Dishub di Medan Diduga Dianiaya Jukir, Apa Sebabnya?
Bahkan, Lex Wu juga telah membagikan kronologi kejadian secara tertulis oleh sekolah.
Dengan kejadian ini, Lex Wu, sebagai keturunan Tionghoa, secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia atas perilaku Ivan, yang juga keturunan Tionghoa.
Apalagi, kata Lex Wu, Ivan melakukan intimidasi itu kepada anak di bawah umur dan di lingkungan sekolah.
"Saya selaku Pribadi, dan sebagai seorang Warga Indonesia keturunan Tionghoa. menyampaikan permintaan maaf kepada Rakyat Indonesia, atas Perilaku seorang Keparat bernama IVAN di surabaya. yang juga keturunan Tionghoa.
Sikap Arogansi, Sok Jago, Betingkah seperti itu tidak di benarkan! dan saya sebagai seorang Tionghoa saja malu melihat kelakukan bajingan itu.
Gaya premanisme, sok kuasa! tidak dibenarkan dalam hal apapun! Apalagi dilakukan di depan anak di bawah umur dan di lingkungan sekolah," tulis Lex Wu.
"Sekali lagi, sy menyampaikan permintaan maaf," Lex Wu menegaskan kembali.
Lex Wu mengaku malu karena nama Tionghoa jadi jelek sama kelakuan para koruptor, seperti Harvey Moeis dan kawan-kawan.
"Bukan apa-apa malu asli, udah nama Tionghoa jelek sama kelakuan Para koruptor kayak Harvey Moeis and the gang. Ditambah lagi itu kunyuk betingkah udah kayak dia yang punya negara.
Gak mikir apa, di beberapa tempat, orang-orang seperti Yusuf Hamka mati-matian menciptakan citra baik, persatuan, indahnya saling membantu. Eh nonggol babi 1, petantang petenteng," sesal Lex Wu.
Menurutnya, apa yang dia utarakan bukan cuma untuk kalangan di luar Tionghoa saja, tapi untuk sesama Tionghoa juga.
Lex Wu malu dengan kelakuan Ivan sehingga dirinya pun meminta maaf, meskipun dia tidak melakukan kesalahan.
"Ini bukan cm untuk kalangan di luar tionghoa saja. Buat ke sesama tionghoa juga. Karena banyak juga yang malu liat kelakuan taik si ivan. Kenapa gue minta maaf, walau bukan salah gue. Gue merasa sebagai 'penggiat' ham sejak 2001, gue gagal.
Di satu sisi gue mengajarkan 'keberagaman, persatuan', tapi sampai 2024 sekarang ini masih ada yang ketenggilan petantang-petenteng merasa punya backing.
Kebetulan dia masih satu etnis sama gue, gue gak mau masyarakat salah menilai hanya dari kelakuan bajingan si Ivan. Seolah tionghoa seperti itu.
Karena sejak viral sebelum gue kasih tanggapan 'berantem aja by one sama gue'. Gue banyak sekali terima W, koko ini kenapa, bikin malu neh ko.. ko, tanggapan, ko coba you ngomong jangan sampai orang berpikir seolah Tionghoa kayak si Ivan. Demikian. Terima kasih," tutup Lex Wu.