Sebelum Glodok Plaza, di Sana Berdiri Penjara Glodok Tempat Bung Hatta dan Koes Bersaudara Ditahan!

Nasional

Kamis, 16 Januari 2025 | 04:41 WIB
Sebelum Glodok Plaza, di Sana Berdiri Penjara Glodok Tempat Bung Hatta dan Koes Bersaudara Ditahan!
Para Napi yang sedan bekerja di bengkel Penjara Glodok/Foto: wikipedia

Glodok Plaza kembali terbakar hebat pada Rabu (15/1/2025). Tapi tahukah Anda kalau sebelum Glodok Plaza beroperasi tahun 1977, di lahan tersebut berdiri bangunan penjara atau Lembaga Pemasyarakat Khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Penjara Glodok. Di sana lah Bapak Bangsa Bung Hatta, Sjahrir dan grup music terkenal di masa itu, Koes Bersaudara, ditahan.

rb-1

Penahanan terhadap Bung Hatta terjadi pada tahu 1940-an. Mohammad Hatta pada masa itu masih sebagai tokoh pergerakan nasional yang kemudian menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Ia ditahan oleh Belanda selama 10 bulan.

Sementara Koes Bersaudara ditahan tahun 1965, Yon Koeswoyo (vokal), Tony Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, Yok Koeswoyo ditahan lantaran memainkan music Barat. Mereka aktif membawakan lagu-lagu The Beatles.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Glodok Plaza Jakarta Barat, Api Diduga dari Diskotek Lantai 7

rb-3

Ketiga pentolan Koes Bersaudara ini ditahan 3 bulan. Mereka dibebaskan, 29 September 1965, sehari sebelum peristiwa Gerakan 30 September (G30S).

Penjara Glodok, Collectie Wereldmuseum (v/h Tropenmuseum), part of the National Museum of World Cultures/Foto. Souvenir van de Ateliers van 's Lands strafinrichting te Glodok. Een hout werkplaats in de strafinrichting in Glodok

Bagaimana ceritanya Lapas Glodok berubah menjadi Glodok Plaza?

Dikutip dari Wikipedia, Penjara Glodok didirikan pada masa kolonial dengan nama Strafinrichting Glodok. Mengutip laman goodnewsfromindonesia.id, penjara itu dibangun tahun 1743. Awalnya untuk menahan orang-orang Tionghoa saja.

Baca Juga: Update Kebakaran Glodok Plaza: 7 Jenazah Ditemukan Tinggal Tulang dan Tengkorak, 14 Masih Hilang

Pada masa itu Belanda takut pada orang Tionghoa karena mereka memiliki pengaruh juga kekuatan ekonomi. Mereka juga berani memberontak.

Dalam perkembangannya penjara tersebut juga menjadi tempat penampungan narapidana yang akan dihukum mati. Juga tempat penitipan napi yang akan dipindahkan ke berbagai daerah.

Pada 25 Maret 1942, penjara ini dijadikan interniring camp oleh Jepang.

Pada masanya penjara ini khusus untuk hukuman psychopaten. Di penjara ini Bung Hatta menamatkan penulisan beberapa buku.

Dikutip dari laman setiapgedung.id, pascaKemerdekaan, Lapas Glodok tetap berfungsi hanya saja menjadi Lapas biasa dan itu terus berjalan hingga tahun 1970.

Kemudian Pemda DKI Jakarta yang ingin membangun Lapas di pinggiran kota Jakarta memutuskan menjual lahan dan bangun Lapas yang kemudian dibeli oleh PT Multi Plaza Properties, pengembang Plaza Glodok.

Penjara Glodok kemudian digusur tahun 1972 untuk kemudian dibangun pusat perbelanjaan terbesar kala itu, 6 lantai. Sayangnya, bagunan Glodok Plaza ‘generasi pertama’ hanya bertahan 6 tahun. Pada 1983, bangunan megah ini rusak dilahap api dalam dua kali kebakaran yang hanya berjarak 3 hari, 1983.***

Tag Glodok Plaza Terbakar Penjara Glodok

Terkini