Seblak Bandung Guncang Thailand, Artis Papan Atas Davika Hoorne Bilang 'Aroi'

Kuliner

Kamis, 25 September 2025 | 14:02 WIB
Seblak Bandung Guncang Thailand, Artis Papan Atas Davika Hoorne Bilang 'Aroi'
Artis papan atas Thailand, Davika Hoorne (Instagram @davikah)

Dunia kuliner Indonesia kembali menunjukkan taringnya di kancah internasional. Kali ini, seblak, hidangan khas Bandung yang pedas dan gurih, berhasil mencuri perhatian masyarakat Thailand.

rb-1

Fenomena viral ini bukan hanya sekadar tren singkat, tetapi merupakan puncak dari perjalanan panjang sebuah makanan yang berhasil mentransformasi diri dari jajanan tradisional menjadi komoditas kuliner global. Kebanggaan ini tentu saja membuat Kota Bandung dan seluruh pecinta kuliner Indonesia berseri.

Baca Juga: Resep Seblak, Makanan Indonesia Lagi Viral di Thailand

rb-3

Untuk memahami kesuksesan seblak hari ini, kita perlu menengok ke belakang, ke akar sejarahnya. Seblak pada awalnya adalah makanan rakyat yang sangat sederhana, lahir dari kreativitas dan kebutuhan masyarakat Sunda.

Konon, hidangan ini bermula dari olahan kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu dasar seperti kencur, bawang putih, dan cabai. Rasanya yang kuat dan menyegarkan, berkat kencur, menjadikannya makanan pembangkit selera yang populer di kawasan Priangan.

Esensi tradisional seblak terletak pada kesederhanaannya. Dahulu, seblak sering dijajakan oleh pedagang kaki lima atau warung-warung kecil, disajikan dalam piring kecil sebagai camilan pengganjal lapar.

Baca Juga: Viral Turis Asal Indonesia Joget-Joget di Kuil Buddha Bangkok, Dihujat Netizen Thailand

Bahan Utama Seblak

Rafael, personel SMASH, pencipta brand Seblak Rafael. (Instagram @rafael_16)Rafael, personel SMASH, pencipta brand Seblak Rafael. (Instagram @rafael_16)

Bahan utamanya adalah kerupuk mentah yang direndam air hingga empuk, lalu ditumis dengan bumbu. Teksturnya yang kenyal dan kuahnya yang pedas menjadi ciri khas yang tidak tergantikan. Dalam perkembangannya, seblak menjadi simbol kuliner Bandung yang merakyat dan mudah dijangkau.

Transformasi seblak dari camilan tradisional menjadi makanan "kekinian" yang mendunia mulai terjadi seiring dengan gelombang modernisasi kuliner. Para pedagang kreatif mulai melakukan inovasi dengan menambahkan berbagai topping yang lebih beragam dan "berat".

Ceker ayam, bakso, sosis, telur, hingga seafood seperti udang dan cumi-cumi menjadi pelengkap yang mengubah seblak dari sekadar camilan menjadi hidangan utama yang mengenyangkan.

Inovasi ini tidak hanya pada topping, tetapi juga pada varian rasanya. Munculah seblak kering (seblak jeletot), seblak kuah, seblak makaroni, dan bahkan seblak kerupuk mentah yang bisa dimasak sendiri.

Fleksibilitas inilah yang membuat seblak mudah beradaptasi dengan selera berbagai kalangan, termasuk selera internasional. Jalannya menuju dunia dimulai dari popularitasnya yang meluas di seluruh Indonesia terlebih dahulu.

Popularitas Seblak di Thailand

Lonjakan popularitas seblak di Thailand terjadi pada tahun 2025, didorong oleh kekuatan media sosial, khususnya TikTok. Gelombangnya dimulai ketika seorang TikToker Thailand bernama TheChanisara membagikan video mukbang-nya menikmati seblak pada 4 September 2025.

Dalam video tersebut, ia tampak sangat antusias dan berulang kali mengucapkan “Aroi!” yang berarti "enak". Reaksinya yang jujur dan penuh semangat langsung viral dan memicu rasa penasaran ribuan warganet Thailand.

Viralnya video TheChanisara memicu efek domino. Konten kreator Thailand lainnya ramai-ramai membuat video serupa, baik yang menikmati seblak di restoran Indonesia di Thailand maupun yang mencoba membuatnya sendiri di rumah.

Seorang TikToker dengan akun @bbeqq11 bahkan mengaku sengaja memborong seblak instan sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tren ini bukan hanya tentang mencicipi, tetapi juga tentang mengalami dan berpartisipasi dalam sensasi kuliner yang sedang happening.

Artis Davika Hoorne Jatuh Cinta Sama Seblak

Artis papan atas Thailand, Davika Hoorne (Instagram @davikah)Artis papan atas Thailand, Davika Hoorne (Instagram @davikah)

Fenomena ini sebenarnya memiliki preseden. Sebelum menjadi tren massal, seblak telah lebih dulu memikat hati selebritas papan atas Thailand.

Pada Agustus 2024, aktris ternama Davika Hoorne mengungkapkan kekagumannya pada seblak saat berkunjung ke Jakarta. Dengan bangga ia bercerita, “Aku sudah coba, dan (seblak) itu luar biasa. Pedas, tapi bukan pedas yang tidak bisa aku tangankan.” Pengakuan dari public figure sekaliber Davika tentu menjadi endorsement tak ternilai yang membuka jalan bagi penerimaan seblak di Thailand.

Tidak hanya Davika, aktor populer Mew Suppasit juga telah merasakan "serangan" pedas seblak saat fan meeting-nya di Jakarta pada Mei 2023. Meski dikenal tidak tahan pedas, Mew memberanikan diri untuk mencoba.

Reaksinya yang spontan berucap “Pedas!” dalam bahasa Indonesia langsung memecah suasana dan menghibur penggemarnya. Momen tulus seperti ini justru membuat seblak terasa lebih autentik dan mengundang simpati.

Kembali ke situasi terkini, linimasa media sosial Thailand pun dipenuhi dengan video-video "seblak challenge" dan review. Netizen Indonesia yang menyaksikan fenomena ini pun ramai-ramai menyatakan kebanggaannya.

Banyak yang merasa bahwa pengakuan internasional terhadap seblak adalah bentuk apresiasi terhadap seluruh kekayaan kuliner Nusantara. Seblak tidak lagi hanya milik Bandung, tetapi telah menjadi duta kuliner Indonesia.

Apa sebenarnya kunci daya tarik seblak bagi palate Thailand? Selain faktor tren, rasa seblak yang dominan pedas dan gurih sebenarnya selaras dengan selera masyarakat Thailand yang juga menyukai makanan dengan cita rasa kuat dan berbumbu tajam.

Keunikan aroma kencur yang menyegarkan menjadi pembeda yang menarik dan memberikan pengalaman sensori baru yang menyenangkan bagi mereka.

Kesuksesan seblak di Thailand adalah contoh nyata bagaimana kuliner dapat menjadi alat diplomasi budaya yang efektif. Melalui sebuah hidangan, orang dapat mengenal dan jatuh cinta pada suatu budaya.

Hubungan Indonesia-Thailand yang sudah lama terjalin di berbagai bidang, kini mendapat warna baru melalui pertukaran kuliner. Seblak hadir setelah sebelumnya kita juga mengenal dan menggemari Tom Yum dan Pad Thai.

Fenomena ini juga memberikan dampak ekonomi yang positif. Permintaan akan seblak, baik dalam bentuk jadi maupun bumbu instan, tentu meningkat.

Peluang Ekspor

Ini membuka peluang ekspor bagi produsen makanan Indonesia dan meningkatkan kunjungan wisata kuliner ke restoran-restoran Indonesia yang beroperasi di Thailand. Pelaku usaha kuliner lokal pun mendapat angin segar untuk berinovasi lebih lanjut.

Dari sudut pandang sejarah kuliner, perjalanan seblak sungguh remarkable. Mulai dari hidangan sederhana di warung-warung Bandung, menjelma menjadi ikon kuliner nasional, dan akhirnya melenggang ke panggung dunia.

Ini membuktikan bahwa makanan yang lahir dari rakyat, dengan rasa yang autentik dan kemampuan beradaptasi, memiliki potensi untuk diterima secara global.

Kesimpulannya, viralnya seblak di Thailand bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah hasil dari evolusi rasa, kekuatan media sosial, dan ketertarikan alamiah terhadap kuliner yang kaya rasa. Seblak telah membuktikan diri sebagai salah satu hidangan Indonesia yang mampu memenangkan hati dunia.

Perjalanannya dari jalanan Bandung hingga ke meja makan para selebritas dan influencer Thailand adalah cerita sukses yang patut dibanggakan, sekaligus pengingat akan kekayaan kuliner Nusantara yang tak ada habisnya.

Tag seblak thailand bandung davika hoorne

Terkini