Sehat Itu Tidak Hanya Fisik Tapi Juga Mental, dengan Cara Ini

FTNews – Himpitan hidup dengan berbagai tekanan mulai dari sosial, ekonomi dan lingkungan bermasyarakat sangat mungkin menciptakan stres dan terganggunya kesehatan mental seseorang.

Kesehatan mental yang terganggu plus himpitan hidup bisa berujung fatal. Seperti mengakhiri hidup dengan jalan pintas kematian seperti bunuh diri.

Praktisi kesehatan masyarakat dokter Ngabila Salama menjelaskan, CERIA bisa masyarakat lakukan untuk mencegah gangguan kesehatan mental. Sedini mungkin bahkan sejak balita.

CERIA yang Ngabila maksud yakni cerdas intelektual, emosional dan spriritual. Empati dalam berkomunikasi. Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan. Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan. Asah asih dan asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan masyarakat.

“Selain cegah sakit mental dengan melakukan CERIA setiap hari, cegah komplikasi dengan deteksi dini gangguan mental ringan dan konseling dini ke psikolog/psikiater,” kata Ngabila kepada FTNews, di Jakarta, Rabu (13/3).

Ia menambahkan, layanan konsultasi ini gratis dengan BPJS. Selain itu sebagai wujud support kesehatan mental komunitas perlu pula layanan jemput bola yang menyisir melalui puskesmas dan unsur aparat masyarakat.

Konsultasi pun tambahnya bisa secara online atau offline baik gratis atau berbayar.

“Intinya dalam pencegahan pengendalian penyakit termasuk kesehatan mental, ingat konsep cegah sakit dan cegah komplikasi atau meninggal,” imbuhnya.

Jangan malu berkonsultasi jika mengalami gangguan kejiwaan. Foto: Freepik

Jangan Malu

Saat mengalami keluhan ringan jangan malu atau takut. Segera konsultasi ke psikolog atau psikiater. Keluhan ringan seperti overthinking, cemas, insomnia, depresi, impulsif, gangguan mood dan lainnya.

Bisa tidak perlu obat hanya dengan konseling. Atau bisa pula mendapat obat dalam jangka waktu singkat.

Penting pula kata Ngabila untuk selalu berpikir positif dan mengambil hikmah positif dari setiap peristiwa.

Salah satu rumah sakit yang memberikan layanan konseling yakni RSUD Tamansari, Jakarta Barat. Ngabila menjelaskan, RSUD Tamansari juga siap menerima konsultasi indikasi gangguan mental dari caleg, timses caleg, KPPS, fans fanatik, dan partisipan pemilu.

BACA JUGA:   Hampir Anak Positif Covid-19 di AS Terus Meninglat

RSUD Tamansari pada kondisi tertentu yang terkontrol juga merawat kasus gangguan jiwa di rawat inap seperti skizofrenia, skizoafektif, bipolar, gangguan mental organik, dan lainnya. Tetapi jika tidak memungkinkan akan dirujuk ke RS Soeharto Heerdjan atau RSKD Duren Sawit.

Ilustrasi jenazah. Foto: Istimewa

Bunuh Diri

Tindakan jalan pintas kematian terus meningkat. Data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri mencatat ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang Januari-18 Oktober 2023. Jumlah ini melampaui kasus bunuh diri sepanjang 2022 sebanyak 900 kasus.

Kesehatan mental di tengah masyarakat perlu menjadi perhatian agar tidak ada lagi aksi nekat mengakhiri hidup dengan jalan pintas.

Artikel Terkait