Sepak Terjang Ibrahim Sjarief Assegaf di Dunia Hukum, Salah Satu Pengacara Terkemuka Indonesia

Suami dari presenter kondang Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta.

Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Assegaf pada 11 Oktober 1997. Pernikahan mereka dilangsungkan di Jakarta. Keduanya dikaruniai dua orang anak Namiyah binti Ibrahim Assegaf (meninggal tak lama setelah dilahirkan) dan Izzat Assegaf.

Ibrahim Sjarief Assegaf merupakan seorang pengacara sukses. Ibrahim bergabung dengan kantor pengacara terkenal bernama Assegaf Hamzah Partner (AHP).

Baca Juga: Bersama Izzat, Najwa Shihab Kirim Doa untuk Ibrahim Assegaf di Pengajian 40 Harian

Kantor Assegaf Hamzah Partner didirikan oleh Ahmad Fikri Assegaf yang juga suami dari Najelaa Shihab, kakak dari Najwa Shihab.

Ibrahim Sjarief Assegaf bersama keluarganya. (Instagram @izzatassegaf)

Dikutip dari situs Assegaf Hamzah Partner, Ibrahim memiliki keahlian yang mendalam sebagai anggota senior praktik Perbankan & Keuangan di AHP.

Baca Juga: Profil Izzat Assegaf, Putra Najwa Shihab yang Cerdas dan Peduli Lingkungan

"Saya secara konsisten menunjukkan kemampuan saya untuk menawarkan penasihat hukum yang tak tertandingi dalam lanskap keuangan global," demikian tertulis atas nama Ibrahim Sjarief Assegaf.

Dengan portofolio komprehensif yang mencakup sektor domestik dan internasional, Ibrahim Sjarief Assegaf telah mewakili lembaga keuangan terkemuka, peminjam, entitas proyek, dan sponsor dalam spektrum sindikasi korporasi dan pemerintah yang kompleks, pembiayaan bilateral, pembiayaan proyek, dan inisiatif infrastruktur.

Selain itu, Ibrahim Sjarief Assegaf memiliki rekam jejak yang terbukti dalam memberikan nasihat kepada klien tentang keuangan terstruktur yang rumit dan upaya kebangkrutan/restrukturisasi utang.

Kemahiran Ibrahim Sjarief Assegaf di bidang hukum didukung oleh beragamnya pendidikan yang tersebar di tiga benua, yang mencerminkan komitmennya dalam bidang pelayanan hukum.

Setelah mencapai LL.B. (sarjana hukum) dari Universitas Indonesia yang terkemuka pada tahun 1997, Ibrahim Sjarief Assegaf dianugerahi kehormatan beasiswa penelitian di Program Studi Hukum Asia Timur yang bergengsi di Harvard Law School dari tahun 2002 hingga 2003.

Tak hanya berhenti di situ, Ibrahim Sjarief Assegaf mendapatkan gelar LL.M. dari University of Melbourne, Australia pada tahun 2009, suatu prestasi yang difasilitasi oleh Australian Development Scholarship yang terkemuka.

Ibrahim Sjarief Assegaf. (Instagram @isassegaf)

"Wawasan, keterampilan, dan profesionalisme saya yang luar biasa secara konsisten membuat saya diakui sebagai salah satu praktisi hukum terkemuka di Indonesia," tulisnya.

Puncak karier Ibrahim Sjarief Assegaf adalah ketika mengambil peran utama sebagai penasihat pengembang proyek yang didukung negara dalam proyek broadband Palapa Ring yang inovatif.

Usaha perintis tersebut, yang dipuji sebagai inisiatif telekomunikasi paling luas di Indonesia, mencakup pemasangan kabel serat optik bawah laut sepanjang 11.000 kilometer, yang bertujuan untuk merevolusi akses broadband nasional.