Serangan Teroris di Pantai Bondi: 15 Tewas, Ahmed Tukang Buah yang Rampas Senjata Teroris Tertembak
Kasus Pantai Bondi, Sydney, Australia, yang menggegerkan, ketika dua orang teroris melontarkan tembakan beruntun pada kerumunan masyarakat yang tengah merayakan Hanukkah, Festival Cahaya Yahudi, Minggu (14/12/2025) malam. Data sementara 15 orang terbunuh, 38 orang luka-luka.
Kabar terbaru, polisi mengatakan seorang pelaku penembakan, berusia 50 tahun, tewas di tempat kejadian, sementara pelaku lainnya, putranya yang berusia 24 tahun, mengalami luka "kritis" dan masih dirawat di rumah sakit.
Polisi mengatakan dua alat peledak aktif ditemukan di tempat kejadian. Lanyon, komisaris polisi, mengatakan kepada wartawan bahwa dua alat peledak "sederhana" aktif ditemukan di tempat kejadian penembakan di Pantai Bondi.
Baca Juga: Dua Teroris Serang Acara Hanukkah Pantai Bondi Australia 10 Orang Tewas 29 Luka-luka
"Saya sangat senang bahwa alat-alat itu tidak diaktifkan," katanya.
Lanyon mengatakan polisi telah berbicara dengan keluarga para penyerang tetapi menolak untuk "berspekulasi" tentang motif di balik tindakan mereka.
Sementara itu dari tragedi memilukan ini, menyembul kisah heroik seorang pemilik toko buah-buahan yang dengan nekat melawan salah satu tersangka teroris yang tengah menembak.
Baca Juga: Rabbi Eli Schlanger Termasuk yang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia
Namanya Ahmed El-Ahmad, 43 tahun. Ia adalah pemilik toko buah di Pantai Bondi. Dalam video yang marak beredar di media sosial, tampak Ahmed, bapak dua anak, tampak mengendap-endap di antara mobil di belakang seorang tersangka teroris yang tengah menebaki kerumunan.
Dalam satu kesempatan yang sudah diperhitungkan dengan baik oleh Ahmed, ia pun menerkam tersangka dari belakang dan berupaya merebut senjata pelaku. Beruntung, berhasil. Ahmed langsung mengarahkan senjata itu pada tersangka, namun tidak menembakkan senjatanya. Tersangka akhirnya kabur.
Polisi menyebut, kedua tersangka sudah ditangkap. Satu selamat, satu orang lainnya tewas.
Ahmed El-Ahmad (kaos putih) berhasil merebut senjatan pelaku [Foto; tangkap layar X]Video Kepahlawanan Ahmed Menyebar Masif, Ia Terkena Dua Tembakan
Sosok Ahmed telah diidentifikasi oleh kerabatnya sebagai pria yang melawan salah satu teroris dalam video yang dibagikan secara luas di media sosial.
Keluarganya mengatakan bahwa Ahmed, dari daerah Sutherland di kota itu, masih dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi untuk luka tembak di lengan dan tangannya.
Dia terlihat dalam rekaman tersebut, mengenakan kaos putih dan berjongkok di belakang mobil sebelum menerkam punggung pria bersenjata itu, kemudian bergulat dengannya dan merebut senapan darinya.
Teroris itu mundur di area parkir mobil saat Ahmed mengarahkan senapan ke arahnya.
Ahmed Masih di Rumah Sakit
Sang pahlawan kemudian terlihat mengangkat tangannya sebelum menyandarkan pistol ke pohon, tampaknya untuk menunjukkan kepada polisi bahwa dia bukan salah satu penyerang.
Sepupunya, Mustafa, mengatakan kepada 7News Australia: 'Dia masih di rumah sakit dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi, dokter mengatakan dia baik-baik saja.
'Kami berharap dia baik-baik saja, dia adalah pahlawan, 100 persen dia adalah pahlawan.
'Dia terkena dua tembakan, satu di lengannya dan satu di tangannya, dia harus menjalani operasi.'
Perdana Menteri: Dia Pahlawan Sejati
Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, menggambarkan Ahmed sebagai 'pahlawan sejati', sementara Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan: 'Kita telah melihat warga Australia hari ini berlari menuju bahaya untuk membantu orang lain.
'Warga Australia ini adalah pahlawan, dan keberanian mereka telah menyelamatkan nyawa.'
Polisi telah mengkonfirmasi bahwa dua pria bersenjata telah ditahan.
Beberapa video yang diunggah ke media sosial menunjukkan dua pria bersenjata berdiri di jembatan penyeberangan yang menghubungkan Campbell Parade ke Bondi Pavilion, menembakkan tembakan ke arah kerumunan.
Para pria tersebut terlihat menembakkan senjata ke arah kerumunan orang yang berteriak dan berlari mencari perlindungan.
Sejumlah orang terlihat tergeletak terluka dan tak bergerak di rerumputan di North Bondi. Yang lain diangkut ke ambulans dengan tandu sementara para saksi mata berusaha memberikan pertolongan.
Rekaman terpisah menunjukkan petugas berjaga di atas senapan berburu yang tergeletak di tanah dengan zona larangan masuk.
Polisi Tangkap Dua Orang, Satu Pelaku Tewas di TKP
Polisi NSW mengkonfirmasi bahwa dua orang telah ditahan sesaat sebelum pukul 8 malam.
Pihak berwenang telah mengkonfirmasi bahwa Naveed Akram, 24 tahun, dari Bonnyrigg di barat daya Sydney, adalah salah satu penembak.
Rumah pinggiran kota Akram saat ini sedang digeledah oleh polisi. Keluarganya telah memiliki properti tersebut selama setahun.
Identitas Akram pertama kali dilaporkan oleh ABC. Diketahui bahwa Akram ditembak, ditangkap, dan tetap berada dalam tahanan, di mana ia dirawat oleh layanan darurat.
Penembak lainnya ditembak mati di tempat kejadian.
'Dua orang berada dalam tahanan polisi di Pantai Bondi; Namun, operasi polisi masih berlangsung dan kami terus mendesak masyarakat untuk menghindari area tersebut,' kata pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan.
Polisi masih menyarankan masyarakat untuk menghindari lokasi kejadian.
Mereka yang berada di lapangan melaporkan kepanikan, kebingungan, dan ketidakpercayaan saat kekacauan terus terjadi dengan layanan darurat di lokasi kejadian.
Banyak anggota komunitas Yahudi telah berkumpul untuk perayaan Hanukkah di daerah tersebut pada malam sebelumnya.
Kedua teroris terlihat berdiri di jembatan penyeberangan sebelum melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga setempat, wisatawan, dan keluarga.
Hanya dalam beberapa menit, para penembak merenggut nyawa 12 orang yang tidak bersalah. Komisaris Polisi NSW Mal Lanyon juga mengkonfirmasi setidaknya 29 orang terluka.
Salah satu penembak juga ditembak mati dan yang kedua telah dirawat di rumah sakit.
Ahmed El-Ahmad tertembak di paha dan lengan menjalani dalam perawatan rumah sakit setelah opeasi [Foto: tangkap layar X]Perdana Menteri Albanese memberikan pidato kepada publik setelah pertemuan Komite Keamanan Nasional pada Minggu malam. 'Tidak ada tempat untuk kebencian, kekerasan, dan terorisme ini di negara kita,' katanya.
'Izinkan saya memperjelas, kita akan memberantasnya.' Di tengah tindakan kekerasan dan kebencian yang keji ini akan muncul momen persatuan nasional, di mana warga Australia dari berbagai lapisan masyarakat akan merangkul sesama warga Australia yang beragama Yahudi.
'Pada saat yang kelam bagi bangsa kita ini, polisi dan badan keamanan kita sedang berupaya untuk mengidentifikasi siapa pun yang terkait dengan tindakan keji ini. Badan-badan kami akan memberikan Anda informasi terkini yang faktual secepat mungkin seiring dengan perkembangannya.'
Pujian untuk para petugas tanggap darurat telah disampaikan secara bulat oleh para pemimpin di seluruh Australia, tetapi beberapa saksi mempertanyakan mengapa polisi tidak memiliki sistem yang siap untuk menanggapi serangan seperti ini jauh lebih cepat daripada yang terjadi, terutama setelah penusukan di Westfield Bondi Junction yang terjadi tidak jauh dari sana.
Badan Intelijen Sebut Salah Satu Pelaku sudah Dipantau sebelumnya
Badan intelijen keamanan domestik Australia, ASIO, juga telah mengakui bahwa salah satu pelaku penembakan berada dalam pantauan mereka.
'Salah satu individu ini dikenal oleh kami, tetapi bukan dalam perspektif ancaman langsung,' kata Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgess.
'Jadi jelas kita perlu menyelidiki apa yang terjadi.'
Sumber: Daily Mail, berbagai sumber lain