Serial Laris Netflix Boots tentang Militer Gay Bikin Pentagon Ngamuk Sebut Sampah Woke

Netflix baru saja meluncurkan ‘Boots’, serial terbaru tentang militer gay. Serial tersebut dengan cepat menjadi salah satu yang disukai pemirsa. Terbukti ‘Boots’ masuk dalam 10 besar daftar pemirsa teratas raksasa streaming tersebut sejak diluncurkan 9 Oktober 2025.
Pentagon mengecam keras tayangan yang bercerita tentang seorang rekrutan Marinir gay yang tertutup.
‘Boots’ menceritakan kisah seorang remaja yang tertutup dari Louisiana yang bergabung dengan kamp pelatihan Korps Marinir AS pada tahun 90-an, ketika rekrutan gay yang terbuka dilarang.
Baca Juga: AS Bangun Kantor Baru untuk Selidiki Alien
"Di bawah Presiden Trump dan Menteri [Pete] Hegseth, militer AS kembali memulihkan etos prajurit. Standar kami secara keseluruhan bersifat elit, seragam, dan netral gender karena berat ransel atau manusia tidak peduli apakah Anda seorang pria, wanita, gay, atau heteroseksual," kata sekretaris pers Pentagon, Kingsley Wilson, dalam sebuah pernyataan kepada Entertainment Weekly.
Netflix Secara Konsisten Menyuguhkan Sampah Woke
Baca Juga: Deretan Grup K-Pop Siap Meriahkan Chothafest 2022 di Jakarta
Ia menambahkan bahwa militer "tidak akan mengorbankan standar kami untuk memenuhi agenda ideologis, tidak seperti Netflix yang kepemimpinannya secara konsisten memproduksi dan menyajikan sampah woke kepada penonton dan anak-anak mereka."
Serial Boots dibintangi Miles Heizer dan Vera Farmiga tayang di Netflix sejak 9 Oktober 2025/Foto: tangkap layar YouTube Netflix
Serial yang dibintangi Miles Heizer dan Vera Farmiga ini tayang perdana pada 9 Oktober dan secara konsisten berada di peringkat 10 besar daftar pemirsa teratas raksasa streaming tersebut sejak saat itu.
‘Pria Bergaun’ tak Diterima di Pasukan Tempur AS
Acara ini memulai debutnya sekitar seminggu setelah Hegseth mengumumkan standar personel baru yang ketat untuk militer — termasuk bahwa "pria bergaun" tidak diterima di pasukan tempur AS — dan sisanya harus memenuhi standar kebugaran "tingkat pria" untuk menghadapi situasi "hidup dan mati".
Foto: tangkap layar YouTube Netflix
"Standar harus seragam, netral gender, dan tinggi. Jika tidak, itu bukan standar. Itu hanya saran. Saran yang membuat putra dan putri kita terbunuh," katanya saat itu.
Sumber: New York Post, sumber lain