Sering Terendam Banjir, Warga The Arthera Hill Tuntut Rumah Dibeli Kembali
Daerah
.png)
Warga Perumahan The Arthera Hill 2 yang terletak di Desa Jayasampurna, Bekasi, Jawa Barat, mengaku kelelahan menghadapi bencana banjir yang terus berulang.
Dalam kurun waktu satu tahun, kawasan hunian ini telah terendam banjir sebanyak enam kali, bahkan hingga menyisakan hanya bagian atap rumah yang terlihat.
Situasi ini membuat 274 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sana tak lagi bisa tinggal diam. Mereka kini bersatu menuntut buyback pengembang diminta untuk membeli kembali unit rumah yang telah dibeli warga.
Baca Juga: Ada Teguran Sebelum 7 Remaja Ditemukan Tewas di Kali Bekasi
Tuntut Relokasi atau Buyback
Banjir (X)
Buyback yang dimaksud warga adalah pengembang PT Prisma Inti Properti Indo membeli kembali rumah-rumah yang terdampak banjir, baik dengan harga beli awal maupun nilai yang disepakati bersama.
Tuntutan ini bukan tanpa alasan, mengingat kondisi lingkungan yang dinilai sudah tak layak huni akibat banjir berkepanjangan.
Baca Juga: Sopir Diduga Ngantuk, Truk Tabrak Pembatas Jalan di Bekasi
Ketua Paguyuban The Arthera Hill Ekstension, Gervirio Ezra Lolowang, menyampaikan bahwa warga telah bersepakat untuk menyurati pihak-pihak terkait demi memperjuangkan hak mereka.
"Kami akan bersurat ke Pengembang, Pemda dan DPRD. Tuntutannya ada dua, yakni kebijakan relokasi atau buyback,” tegas Gervirio.
Tanggul Tak Mampu Bendung Air Cikarang
Pihak pengembang sebelumnya telah mencoba melakukan mitigasi dengan membangun tanggul dan panel beton sebagai dinding pembatas. Namun, upaya ini dinilai belum efektif.
Debit air dari Kali Cikarang yang tinggi masih mampu menjebol tanggul tersebut dan menyebabkan banjir parah ke dalam perumahan.
Perumahan ini sendiri baru diresmikan pada Agustus 2024, namun dalam waktu kurang dari setahun, sudah berulang kali mengalami banjir besar yang mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Warga Desak Pemerintah Turun Tangan
Dengan kondisi yang semakin tidak kondusif, warga mendesak pemerintah daerah dan wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bekasi agar turun tangan.
Mereka berharap adanya solusi nyata dan berkeadilan, baik dalam bentuk relokasi ke tempat yang lebih aman, maupun pembelian kembali unit rumah yang kini dinilai tidak layak huni.
Warga berharap aspirasi mereka segera ditanggapi agar mereka tidak terus-menerus menjadi korban bencana yang seharusnya bisa dicegah sejak awal.