Shunsaku Tamiya, Pencetus Dunia Mini 4WD dan Model Kit Wafat di Usia 90 Tahun
Nasional

Dunia hobi dan mainan kehilangan salah satu tokoh terbesarnya.
Shunsaku Tamiya, sosok legendaris di balik kejayaan mobil Tamiya mini 4WD dan model kit ikonik, telah meninggal dunia pada Jumat, 18 Juli 2025, dalam usia 90 tahun.
Kabar duka ini pertama kali diumumkan melalui akun Facebook resmi Tamiya.
Dalam pernyataan singkat, pihak perusahaan mengucapkan terima kasih atas segala cinta, dukungan, dan kenangan indah yang diberikan kepada Shunsaku Tamiya selama hidupnya.
Prosesi pemakaman telah dilaksanakan secara privat, sesuai dengan keinginan pribadi mendiang.
Namun, perusahaan berjanji akan mengadakan acara perpisahan terbuka untuk publik, dengan waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.
Shunsaku Tamiya: Lebih dari Sekadar Pemimpin Perusahaan
Bagi sebagian besar penggemar, Shunsaku Tamiya bukan sekadar petinggi perusahaan, melainkan simbol semangat, kreativitas, dan dedikasi dalam dunia model kit dan mini 4WD.
Dia adalah figur sentral yang mengangkat Tamiya dari sebuah perusahaan keluarga menjadi merek global.
Lahir pada tahun 1935, Shunsaku bergabung dengan perusahaan keluarganya pada tahun 1958, setelah lulus dari Universitas Waseda.
Kariernya melesat dengan cepat hingga ia menjabat sebagai Presiden Tamiya pada tahun 1977.
Sejak 2009, ia juga merangkap jabatan sebagai Chairman dan Presiden, menunjukkan betapa besar dedikasinya terhadap perusahaan.
Tamiya Bukan Sekadar Mainan, Tapi Gaya Hidup
Shunsaku Tamiya, pencetus mobil Tamiya. [Instagram]Di tangan Shunsaku, Tamiya berubah dari bisnis kecil menjadi fenomena global. Produk-produknya bukan sekadar mainan, melainkan bagian dari gaya hidup dan budaya.
Mulai dari mobil mini 4WD, kit model tank Perang Dunia II, pesawat tempur legendaris, hingga mecha dan robot, semua lahir dari visi yang kuat tentang kualitas dan detail.
Berkat pengaruh Shunsaku, Tamiya menjadi nama sakral dalam dunia hobi, dikenal karena kualitas cetakan presisi, inovasi desain, dan edukasi teknis yang menyenangkan.
Bagi banyak orang yang tumbuh di era 80-an hingga 2000-an, Tamiya adalah bagian dari masa kecil yang tak tergantikan.
Salah satu warisan terbesar Shunsaku adalah mobil Tamiya mini 4WD. Di Indonesia, balapan Tamiya menjadi bagian dari nostalgia era 90-an dan 2000-an.
Lintasan buatan tangan, modifikasi motor, dan eksperimen gear ratio menjadi bagian dari keseharian ribuan anak (dan orang dewasa).
Mobil-mobil seperti Avante Jr, Dash-1 Emperor, hingga Tridagger bukan hanya sekadar mainan, tapi juga simbol kreativitas dan semangat kompetitif.
Tamiya Racing bahkan menjadi olahraga komunitas tersendiri di berbagai negara.
Tidak Terima Bunga dan Ucapan Duka, Hanya Doa
Shunsaku Tamiya. [Instagram]Pihak keluarga dan perusahaan menyampaikan bahwa mereka tidak menerima bunga, persembahan, maupun pesan belasungkawa dalam bentuk apapun.
Sebagai gantinya, publik diimbau untuk menghormati kepergian Shunsaku Tamiya dengan doa terbaik dan kenangan pribadi.
Meski pemakaman sudah digelar secara tertutup, pihak Tamiya menyebut akan mengadakan acara perpisahan terbuka bagi komunitas dan penggemar.
Jadwalnya akan diumumkan dalam waktu dekat. Ini akan menjadi momen refleksi dan penghormatan dari seluruh dunia kepada pria yang telah menyentuh hidup jutaan orang lewat mainan dan model kit.
Hingga akhir hayatnya, Shunsaku Tamiya tetap aktif mengawasi pengembangan produk Tamiya.
Ia dikenal sangat teliti, bahkan ikut langsung dalam proses desain dan produksi. Filosofinya sederhana: membuat produk dengan presisi tinggi, edukatif, dan menyenangkan untuk semua usia.
Karena itu, kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi perusahaan, tapi juga bagi dunia hobi secara global. Banyak penggemar menyebutnya sebagai “bapak model kit dunia” dan “pionir balap mini 4WD”.