Siapa Mpu Baradah dalam Iklan Marjan 2025? Ternyata Pendeta Sakti dari Zaman Kuno

11 Februari, 2025 | 11:39:49

Mpu Baradah dalam iklan Marjan 2025. (YouTube)

Iklan sitematik Marjan 2025 mengangkat tema peradaban masa depan. Iklan Marjan 2025 berjudul Bangkitnya Calon Arang.

Cerita dalam Iklan Marjan 2025 diangkat dari cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12 yaitu Serat Calon Arang. Serat ini menceritakan tentang tokoh jahat bernama Calon Arang.

Nah, Calon Arang dalam serat itu dikalahkan oleh Mpu Baradah atau Mpu Bharada/Barada. Dalam iklan Marjan 2025 karakter Mpu Baradah juga muncul di awal cerita.

Iklan Marjan 2025 menceritakan seorang anak yang memiliki ayah bernama Mpu Bharada, disebut juga Mpu Baradah. Sang ayah yang sakti memberikan kekuatannya kepada "makhluk" kecerdasan buatan.

Tetapi makhluk teknologi bernama Calon Arang itu suatu waktu lepas kendali atau menjadi tidak terkendali. Calon Arang menguasai manusia yang bergantung pada teknologi. Bahkan dia mengubah manusia menjadi sosok lain.

Sang anak yang menjadi tokoh utama dalam cerita berhasil selamat dari ancaman Calon Arang berkat perlindungan ibunya. Iklan ini masih bersambung ke Episode 2 yang belum ditayangkan.

Nah, lalu siapa sebenarnya Mpu Baradah yang diceritakan di iklan Marjan 2025?

Mpu Baradah dalam iklan Marjan 2025. (YouTube)

Mpu Baradah/Mpu Bharada atau Dang Hyang Bharada adalah maha guru dan pendeta agama Hindu-Buddha dari Kerajaan Medang atau Mataram Kuno yang menjadi guru serta penasehat dari Raja Bali Airlangga.

Mpu Baradah memiliki andil besar dalam penentuan kebijakan kerajaan. Mpu Baradah dipercaya memiliki seorang putra bernama Mpu Bahula dan juga Kakek dari Mpu Tantular penulis kitab sutasoma.

Nama Mpu Baradah muncul dalam Serat Calon Arang sebagai tokoh yang berhasil mengalahkan musuh Airlangga, yaitu Calon Arang, seorang janda sakti dari Desa Girah. Serat ini merupakan cerita tradisional abad ke-12.

Dikisahkan pula, Airlangga berniat turun takhta menjadi pendeta. Ia kemudian berguru pada Mpu Baradah. Kedua putranya bersaing memperebutkan takhta.

Berhubung Airlangga juga putra sulung raja Bali, maka ia pun berniat menempatkan salah satu putranya di pulau itu. Mpu Baradah turut andil dalam maksud Airlangga tersebut hingga dikirim Bali.

Dalam perjalanan menyeberang laut, Mpu Baradah cukup dengan menumpang sehelai daun. Sesampainya di Bali permintaan Airlangga yang disampaikan Mpu Baradah ditolak oleh Mpu Kuturan, yang berniat mengangkat cucunya sebagai raja Bali.

Berdasarkan fakta sejarah, raja Bali saat itu (1042) adalah Anak Wungsu adik Airlangga sendiri.

Mpu Baradah dalam iklan Marjan 2025. (YouTube)

Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya demi perdamaian kedua putranya. Mpu Baradah bertugas menetapkan batas antara kedua belahan negara.

Selesai menetapkan batas Kerajaan Kadiri dan Janggala berdasarkan cucuran air kendi, Mpu Baradah mengucapkan kutukan, barang siapa berani melanggar batas tersebut hidupnya akan mengalami kesialan.

Dalam Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya disebutkan, Mpu Baradah adalah pendeta Buddha yang mendapat anugerah tanah desa Lemah Citra atau Lemah Tulis. Berita ini cukup unik karena ia bisa menjadi guru spiritual Airlangga yang menganut agama Hindu Wisnu.

Topik Terkait: