Sinopsis Film It Was Jus An Accident, Refleksi Ketidakadilan Tinggalkan Luka Panjang

Kedamaian itu terguncang saat Eghbal, seorang pria berkaki palsu dengan langkah pincang khas, muncul di bengkelnya.
Suara langkah Eghbal menjadi pemicu trauma lama, membuka kembali ingatan Vahid tentang masa-masa kelam di penjara.
Melalui rangkaian kilasan memori yang tak terduga, Panahi mengajak penonton masuk ke dalam labirin psikologis Vahid antara dorongan untuk membalas dendam atau berusaha berdamai dengan masa lalu.
Film ini bukan hanya soal trauma individu, tapi juga refleksi tentang bagaimana sistem ketidakadilan meninggalkan luka panjang dalam kehidupan manusia biasa.
Karakter yang Diangkat
Karakter-karakter dalam film ini diangkat dengan manusiawi. Vahid bukanlah pahlawan, melainkan sosok rapuh yang terjebak di antara masa lalu dan masa depan.
Eghbal, dengan segala misterinya, menjadi simbol ingatan yang tak bisa dilenyapkan begitu saja.
Panahi menghadirkan kisah ini dengan gaya penceritaan yang hening namun menghantam, membuat setiap jeda terasa bermakna.
Sebagaimana karya-karya Panahi sebelumnya, It Was Just an Accident memadukan isu sosial, politik, dan eksistensial dalam satu bingkai sinema yang kuat.
Film It Was Just an Accident akan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2025 mendatang.