Soal Sekolah 5 Hari, Bupati Temanggung: Saya belum Setuju, Guru Berbeda dengan ASN Lainnya

Jawa Tengah

Senin, 14 Juli 2025 | 23:47 WIB
Soal Sekolah 5 Hari, Bupati Temanggung: Saya belum Setuju, Guru Berbeda dengan ASN Lainnya
Ilustrasi/Foto: istimewa

Penerapan kebijakan lima hari sekolah bagi tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk tahun ajaran baru 2025/2026, belum mendapat persetujuan Bupati Temanggung Agus Setyawan. Saat ini, kata Agus, system belajar di daerahnya masih memberlakukan sekolah enam hari dalam sepekan.

rb-1

“Saya masih belum menyetujui penerapan sistem lima hari sekolah formal di Kabupaten Temanggung,” ungkapnya di sela-sela acara Haflah At-Tasyakur Lil Ikhtitam Madrasah Diniyah dan Tahfidzul Qur’an (MTDQ) An-Nur Kelurahan Kertosari, Temanggung.

Dirinya berpendapat, sistem lima hari sekolah berpotensi mengurangi jam pendidikan informal siswa. Seperti Tempat Pendidikan Alquran (TPQ), maupun Madrasah Diniyah.

rb-3

Apabila sistem sekolah lima hari diberlakukan, maka siswa-siswi akan mengenyam jam belajar lebih lama dari biasanya. Padahal, tak sedikit dari mereka yang harus belajar mengaji di sore harinya.

Guru tidak Bisa Disamakan dengan ASN Lain

Bupati Temanggung Agus Setyawan /Foto: Diskominfo TemanggungBupati Temanggung Agus Setyawan /Foto: Diskominfo Temanggung

“Para guru saya minta bersabar. Tidak bisa disamakan dengan para ASN lain yang bekerja selama lima hari sepekan. Kita juga harus melindungi hak anak-anak kita. Salah satunya dengan memberi waktu mereka untuk belajar memperdalam ilmu agama dalam rangka menata akhlak,” pintanya, dilansir Diskominfo Jateng.

Lebih jauh, dirinya ingin agar terjadi keseimbangan antara pendidikan formal dan informal, salah satunya yang terkait keagamaan.

Terlebih, menghadapi era kemajuan teknologi seperti saat ini, dunia seakan tanpa batas. Maka dari itu, memperdalam agama menjadi sebuah hal penting untuk dilakukan, karena dapat menjadi benteng akhlak, serta perilaku seseorang.

Keharmonisan dalam kehidupan Bermasyarakat

“Mendalami ilmu agama juga bisa memberi kita batasan dalam berperilaku. Agama itu untuk menjaga diri agar bisa memilah, serta memilih mana yang benar dan mana yang tidak. Tujuannya agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan bersosial masyarakat,” bebernya.

Agus juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia berkualitas di masing-masing lingkungan, demi Kabupaten Temanggung yang lebih baik ke depan.

“Modal utama adalah saling menghormati saling menghargai,” pungkasnya.***

Tag Bupati Temanggung Tolak Kebijakan 5 Hari Sekolah

Terkini