Strategi Jenderal Perang Korea: Arti Lambaian Handuk Putih Staf Pelatih Vietnam di Final AFF

Olahraga

Rabu, 30 Juli 2025 | 13:13 WIB
Strategi Jenderal Perang Korea: Arti Lambaian Handuk Putih Staf Pelatih Vietnam di Final AFF
Staf pelatih Vietnam lambaikan handuk putih. (VN Express)

Vietnam keluar sebagai juara Piala AFF U-23 2025 setelah mengalahkan Indonesia di partai final, Selasa (29/7/2025). Gol tunggal Nguyen Cong Phuong membawa Vietnam mempertahankan gelar juara mereka.

rb-1

Selain Nguyen Cong Phuong yang menjadi pahlawan kemenangan, perhatian penonton di final kemarin juga tertuju pada sosok staf pelatih Vietnam, Yoon Dong-hun. Pelatih kebugaran Vietnam asal Korea itu mencuri perhatian saat melambaikan handuk putih di pinggir lapangan.

Yoon Dong Hun pertama kali mengangkat handuk putih pada menit ke-39, tak lama setelah Nguyen Cong Phuong mencetak gol kemenangan Vietnam.

Baca Juga: Hadapi Tuan Rumah, Pelatih Brunei: Kami Tahu Kualitas Indonesia

rb-3

Ia kembali mengibarkan handuk putih dengan memutarnya tinggi-tinggi di menit ke-77 ketika pemain Vietnam bersiap menghadapi lemparan jauh Robi Darwis dari sisi kiri.

Usai pertandingan, pelatih kepala Vietnam, Kim Sang-sik, memberikan penjelasan tentang makna dari lambaian handuk tersebut.

Baca Juga: Bungkam Vietnam, Shin Tae-yong Puji Mental Pemain Indonesia

“Karena stadionnya (Gelora Bung Karno) besar, banyak penggemar sehingga sangat bising. Jika staf pelatih memberikan instruksi dengan kata-kata, sulit bagi para pemain untuk memahami,” tutur Kim Sang Sik seperti dikutip dari VN Express, Rabu (30/7/2025).

“Jadi kami melambaikan handuk sebagai sinyal kepada pemain untuk melakukan tekanan dalam situasi tertentu,” lanjutnya.

Aksi ini pun terekam kamera dan menjadi bahan pembahasan luas di media serta forum sepak bola Asia Tenggara.

Faktanya, Kim dan stafnya sudah menggunakan metode ini sejak membawa Vietnam menjuarai Piala ASEAN 2024. Dalam wawancara dengan surat kabar Korea, Chosun pada April lalu, pelatih kelahiran 1976 itu juga menyebut timnya punya banyak model strategi serupa dengan beragam makna.

“Kami menggunakan tanda-tanda untuk berkomunikasi di lapangan, seperti menggoyangkan papan berarti ‘tekan lawan’ atau melambaikan handuk berarti ‘ubah taktik’,” papar Kim.

Selain sinyal handuk, aksi menyebar botol air di area teknis Vietnam pada akhir pertandingan juga menuai komentar beragam. Ada yang menyebutnya sebagai trik cerdas untuk menghalangi lemparan jauh lawan, namun ada juga yang menilainya sebagai tindakan tidak sportif.

Kim Sang Sik, pelatih Vietnam. (Instagram)Kim Sang Sik, pelatih Vietnam. (Instagram)

Bahkan, sejumlah akun dari Thailand sempat salah paham dan mengira staf Vietnam mengambil handuk pengering bola milik Indonesia.

Vietnam juga diketahui pernah memakai metode komunikasi khusus di bawah pelatih Park Hang-seo, seperti menggunakan walkie-talkie antara area teknis dan pelatih fisik. Langkah ini dirancang agar instruksi tetap tersampaikan meski suasana stadion sangat ramai.

“Ini mirip dengan bagaimana Laksamana Korea terkenal Yi Sun-shin menerapkan formasi bangau dengan memukul genderang,” jelas Kim Sang Sik.

Laksamana Yi Sun-shin (8 Maret 1545 – 19 November 1598) adalah tokoh militer legendaris Korea yang dikenal dalam perang Korea-Jepang pada 1592–1598. Ia menjadi inspirasi taktik komunikasi non-verbal ala militer yang kini diadaptasi tim pelatih Vietnam.

Tag Vietnam Piala AFF U-23 2025 Yoon Dong Hun

Terkini