Tahan Godaan Gigitan Nyamuk untuk Tidak Menggaruk, Ini Resikonya!
Kesehatan

Godaan untuk menggaruk di setiap gigitan nyamuk memberikan sensasi tersendiri bagi kita.
Tapi siapa sangka di setiap sensasi garukan yang kita lakukan justru memperburuk keadaan.
Terus, apa nih yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa gatal yang menggoda? Yuk ikuti ulasannya!
Ketika nyamuk menggigit, serangga ini menyuntikkan air liur ke dalam tubuh kita melalui proboscisnya, bagian tubuh kecil seperti jarum yang menghisap darah.
Air liur ini mengandung antikoagulan yang menjaga darah tetap mengalir agar nyamuk dapat memperoleh makanan yang cukup untuk bertelur.
Racun dalam air liur inilah yang menyebabkan gigitan memberi sensasi hangat dan gatal.
Menurut Dr. Bobbi Pritt, direktur Laboratorium Parasitologi Klinis di Mayo Clinic, tubuh kita memberikan respons imun terhadap air liur nyamuk dengan melepaskan histamin dan leukotrien.
Reaksi ini bervariasi pada setiap orang, tergantung pada jenis nyamuk dan respons tubuh masing-masing.
Itulah sebabnya beberapa orang mengalami pembengkakan dan nyeri yang signifikan, sementara yang lain hanya mengalami benjolan kecil yang gatal.
Menggaruk Gigitan Nyamuk adalah Ide Buruk
Ilustrasi gigitan nyamuk pada kulit. [Instagram]
Meskipun godaan untuk menggaruk gigitan nyamuk sangat kuat, para dokter sepakat bahwa ini adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus menghindari menggaruk gigitan nyamuk:
1. Meningkatkan Risiko Infeksi
Menggaruk dapat membuka kulit dan memungkinkan bakteri dari kuku dan tangan masuk ke dalam luka, menyebabkan infeksi.
Infeksi ini dapat memperparah kondisi gigitan dan menyebabkan komplikasi.
2. Memperburuk Peradangan
Air liur nyamuk mengandung zat yang menyebabkan reaksi inflamasi (peradangan) pada kulit.
Menggaruk akan memperluas area peradangan, meningkatkan rasa gatal dan bengkak.
3. Memperlambat Proses Penyembuhan
Menggaruk dapat merusak jaringan kulit dan memperlambat proses penyembuhan gigitan. Luka yang terbuka akibat garukan lebih rentan terhadap infeksi dan iritasi.
Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Pritt, ada banyak jenis bakteri yang hidup di kulit kita, seperti Staphylococcus dan Streptococcus, yang sebagian besar tidak berbahaya.
Namun, jika Anda memiliki luka terbuka akibat garukan, Anda dapat menggosokkan bakteri dari kulit ke dalam luka kecil tersebut dan menyebabkan infeksi.
Infeksi seperti selulitis dan impetigo dapat menyebabkan kemerahan, pembengkakan, lecet, nyeri di sekitar gigitan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan keluarnya cairan kuning.
Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, gigitan yang terinfeksi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis atau fasciitis nekrotikans.
Selain itu, semakin Anda menggaruk, semakin banyak sel histamin yang akan dilepaskan oleh tubuh Anda, membuat gigitan semakin gatal.
Pamela Frable, seorang profesor di Harris College of Nursing and Health Sciences TCU, menjelaskan bahwa menggaruk dapat mengirimkan sinyal rasa sakit ringan ke otak, yang dapat melepaskan serotonin dan meningkatkan sensasi gatal.
Cara Meredakan Gatal Akibat Gigitan Nyamuk
Ilustrasi kompres dengan es batu salah satu cara kurangi gatal dari gigitan nyamuk. [Instagram]
Untungnya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gatal akibat gigitan nyamuk tanpa harus menggaruk:
1. Cuci dengan Sabun dan Air
Langkah pertama yang harus Anda lakukan setelah digigit nyamuk adalah mencuci area gigitan dengan sabun dan air.
Ini akan membantu menghilangkan bakteri di dekat gigitan yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Kompres Dingin
Tempelkan kompres dingin atau es batu yang dibungkus kain pada area gigitan selama sekitar 10 menit.
Es dapat mengurangi rasa gatal, peradangan, nyeri, dan pembengkakan secara signifikan.
3. Krim Anti-Gatal
Oleskan krim anti-gatal atau antihistamin, seperti losion kalamin atau hidrokortison. Produk-produk ini dapat mengurangi rasa gatal secara drastis dan mencegah Anda menggaruk gigitan.