Tak Juga Sepakat, Upaya Damai Erika Carlina dan DJ Panda Kandas Lagi

Proses restorative justice antara aktris Erika Carlina dan DJ Panda kembali gagal mencapai kesepakatan.

Meski telah dilakukan dua kali pertemuan, kedua pihak tetap belum berhasil menemukan titik tengah.

Sebagai informasi, laporan Erika terhadap DJ Panda di Polda Metro Jaya terkait dugaan ancaman menjadi dasar berlangsungnya upaya perdamaian ini.

Baca Juga: Penuhi Undangan Mediasi DJ Panda, Erika Carlina Tetap Ikuti Proses Hukum

Pertemuan Pertama Deadlock, Pertemuan Kedua Erika Carlina Tak Hadir

Restorative justice kembali gagal karena Erika Carlina tidak bisa hadir pada hari ini. [FTNews/Raka]

Kuasa hukum Erika, Mohammad Faisal, menjelaskan penyebab utama proses restorative justice tersendat.

Baca Juga: Erika Carlina Akhirnya Bertemu DJ Panda di Polda, Begini Reaksinya

Menurutnya, pada pertemuan pertama, pihak DJ Panda tidak membawa proposal perdamaian yang jelas maupun tertulis.

Situasi serupa terjadi pada pertemuan kedua. Kali ini, proses tak bisa dilanjutkan karena Erika Carlina selaku pelapor tidak bisa hadir dengan alasan ada agenda mendadak.

"Kami ingin mengonfirmasi bahwa klien kami tidak bisa hadir pada kesempatan RJ (retorative justice) yang kedua karena dalam suatu hal jam 11 tadi kami diinformasikan ada agenda dadakan yang mana beliau tidak bisa ditinggalkan," ujar Mohammad Faisal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (14/11/2025).

Proses Masih Terbuka, Menunggu Kesepakatan Kedua Pihak

Faisal menyebutkan bahwa restorative justice pada dasarnya menekankan pemulihan hubungan antara kedua pihak, bukan sekadar penyelesaian hukum.

Karena itu, seluruh keputusan tetap bergantung pada kesediaan korban dan pelaku untuk mencapai kesepakatan bersama.

Ia menegaskan bahwa pihaknya masih akan berdiskusi dengan Erika Carlina terkait peluang perdamaian setelah dua kali pertemuan yang berakhir tanpa hasil.

DJ Panda usai mengikuti proses mediasi kedua yang kembali belum menghasilkan kesepakatan damai. [FTNews/Raka]

“Kalau RJ sih sifatnya teknis saja. Tergantung konsensual para pihak. Bisa seminggu, dua minggu, itu teknis. Parameternya masih belum ada acuan yang jelas,” jelasnya.

Meski demikian, Faisal memastikan proses restorative justice tetap terbuka selama Erika bersedia dan tawaran perdamaian dari DJ Panda sesuai dengan kepentingan kliennya.

“Pasti akan ada pertemuan lanjutan terkait penyelarasan RJ. Sepanjang klien kami berkenan untuk melakukan RJ dan sepanjang klien kami berkenan atas apa yang ditawarkan pihak terlapor,” tutupnya.