Tanah Longsor Cilacap, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat
Pemerintah menetapkan status tanggap darurat atas peristiwa bencana tanah longsor di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Cilacap, Jawa Tengah Kamis (13/11/2025) malam,
Tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu menyebabkan penurunan tanah dan retakan sepanjang 25 meter. Sejumlah rumah warga rusak berat, menimbulkan korban jiwa, luka-luka, serta kerugian material.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan Pemkab mengerahkan personel dari berbagai instansi untuk mempercepat pencarian korban dan pemulihan kondisi.
Baca Juga: BPBD Kota Surabaya Pastikan Lebaran Aman Bencana
Pembagian tugas dilakukan sebelum apel pagi dengan fokus pada dua sektor terdampak paling parah. Ia menyebut terdapat sekitar 21 warga yang masih dalam pencarian.
Longsor melanda Cilacap. [Istimewa]
Sejumlah peralatan, termasuk alat berat dan pompa alkon, telah ditempatkan di lokasi. Satu unit alat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah tiba dan penambahan armada akan dilakukan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Kebakaran, Anies: Korban Dipindah ke Selter Sementara
“Kami optimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk percepatan pencarian. Yang penting hari ini seluruh kebutuhan di sektor A dan B bisa langsung ditangani,” ujar Syamsul dalam keterangan dikutip Sabtu 15 November 2025.
Selain itu, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Cilacap diminta menyiapkan dapur umum dan dukungan logistik bagi warga terdampak. BPBD Cilacap juga ditugaskan memetakan kebutuhan mendesak agar bantuan dapat segera disalurkan.
Update Terkini
Petugas melakukan pencarian di lokasi longsor Cilacap. [Istimewa]
Pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus dilakukan. Hari ini, Sabtu (15/11/2025) ditemukan delapan jenazah, satu di antaranya berupa potongan tubuh. Dengan demikian berdasarkan data sementara 11 orang meninggal dunia dalam kejadian longsor tersebut.
Sementara 12 orang yang dilaporkan hilang, masih dalam pencarian. Data tersebut Sabtu (15/11/2025) hingga pukul 18.00 WIB.
BNPB menginformasikan, operasi pencarian dan pertolongan korban longsor yang kini memasuki hari ketiga, masih akan berlangsung hingga hari berikutnya untuk menemukan 12 korban hilang.
Salah satu tantangan dalam upaya pencarian ini adalah cuaca yang tidak bersahabat. Meski begitu tidak menyurutkan Tim Gabungan yang beranggotakan 520 personel, untuk terus berjuang mencari para korban dengan menyisir wilayah terdampak longsor yakni, Dusun Cibeunying, Cibuyut, dan Tarukahan.