Target 2 Tahun, Pemerintah Buka 1,6 Juta Lapangan Kerja

Pemerintah menargetkan dalam dua tahun ke depan akan membuka 1,6 juta lapangan kerja.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini.
Pemerintah kata Amran terus memperkuat agenda reformasi dan hilirisasi sektor pangan nasional sebagai langkah strategis untuk mencapai swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Baca Juga: Petani Semringah, Banyak Buyer Asing Tertarik Kopi Kabupaten Bandung
Penguatan agenda hilirisasi sektor pertanian ini menurutnya langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat.
“Added value-nya harus ada di Indonesia. Nah, kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran,” ungkap Mentan Amran.
Baca Juga: Dari Bumi Tumbuh dengan Produk Berbasis Kekayaan Alam Indonesia
Potensi Ekonomi dari Hilirisasi Komoditas Kelapa
Ilustrasi hilirisasi komoditas kelapa. [int]
Amran juga menyinggung potensi ekonomi dari hilirisasi komoditas kelapa sangat besar.
"Kemudian kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini VCO (Virgin Coconut Oil), harganya bisa naik 100 kali lipat. Kalau 100 kali lipat, kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan 2.400 triliun. Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan 1.200 triliun, devisa. Itu baru kelapa,” tutur Amran.
Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas gambir yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia.
Produk turunannya dapat digunakan untuk bahan tinta pemilu hingga kebutuhan rumah tangga.
Langkah serupa juga diterapkan pada komoditas sawit yang dikuasai pemerintah.
Amran menyebut bahwa tandan buah segar (TBS) akan diolah menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.
“Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton,” sebut Amran.
Dukung Program Pengembangan Perkebunan dan Holtikultura
Ilustrasi pengembangan kelapa sawit. [int]
Selain mempercepat hilirisasi, pemerintah juga tengah mengoptimalkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk mendukung program pengembangan perkebunan dan hortikultura.
“Kita akan berikan benih, bibit, pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Akan membuka lapangan kerja 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat dua tahun,” tutup Amran.