Lifestyle

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan 7 September 2025, Lengkap dengan Niat dan Doa

05 September 2025 | 12:21 WIB
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan 7 September 2025, Lengkap dengan Niat dan Doa
Ilustrasi gerhana bulan di September 2025. [Pexels]

Shalat gerhana bulan adalah shalat sunnah yang dikerjakan oleh umat Islam ketika terjadi gerhana bulan sebagai bentuk ibadah dan pengingat kebesaran Allah.

rb-1

Shalat ini disebut juga shalat khusuf dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan cara khusus, yaitu setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan bacaan surat Al-Fatihah serta surat panjang dari Al-Qur'an secara lantang.

Hukum shalat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan untuk dilakukan, terutama secara berjamaah, namun tetap sah jika dikerjakan sendiri.

Baca Juga: Gerhana Bulan 'Blood Moon' 7 September 2025, Bisa Dilihat di Mana?

rb-3

Tujuan shalat ini adalah untuk merenungi tanda-tanda kebesaran Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya pada saat fenomena alam yang unik tersebut terjadi.

Shalat ini biasanya disunahkan tanpa azan dan iqamah, dan setelah selesai biasanya dilanjutkan dengan khutbah atau tausiyah.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Baca Juga: Fenomena Blood Moon Bisa Disaksikan Mulai Malam Ini, Berikut Jadwal Waktunya

Ilustrasi shalat. [Meta AI]Ilustrasi shalat. [Meta AI]

Tata cara shalat gerhana bulan (shalat sunnah khusuf) dilakukan dengan dua rakaat yang memiliki ciri berbeda dari shalat biasa, yaitu setiap rakaat terdiri dari dua kali berdiri, dua kali rukuk, dan bacaan surat yang panjang dengan suara lantang.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Niat shalat gerhana bulan

"Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ" (Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).

2. Takbiratul ihram seperti shalat biasa.

3. Membaca doa iftitah, taawudz, lalu membaca surat Al-Fatihah dan surat panjang seperti Surah Al-Baqarah dengan suara lantang.

4. Rukuk pertama dengan membaca tasbih panjang.

5. Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd".

6. Berdiri kembali membaca surat Al-Fatihah dan surat lain seperti Ali Imran.

7. Rukuk kedua dengan tasbih panjang.

8. Bangkit dari rukuk (i'tidal) dan duduk sejenak sebelum sujud.

9. Melakukan sujud pertama dengan tasbih panjang.

10. Duduk di antara dua sujud.

11. Sujud kedua dengan tasbih panjang.

12. Bangkit dari sujud, lalu berdiri untuk rakaat kedua dengan urutan sama seperti rakaat pertama. Pada berdiri pertama dianjurkan membaca Surat An-Nisa, dan pada berdiri kedua membaca Surat Al-Maidah.

13. Setelah rakaat kedua, melakukan tasyahud dan salam untuk mengakhiri shalat.

14. Setelah shalat, dianjurkan imam atau yang diberi wewenang menyampaikan khutbah dengan tausiyah untuk beristighfar, taubat, dan memperbanyak amal shalih.

Shalat ini dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri serta dianjurkan mengeraskan bacaan dan membaca tasbih panjang pada rukuk dan sujud sebagai tanda pengagungan dan perenungan terhadap fenomena gerhana bulan.

Waktu pelaksanaannya sejak awal gerhana bulan hingga selesai gerhana.

Doa Shalat Gerhana

Ilustrasi berdoa. [Meta AI]Ilustrasi berdoa. [Meta AI]

Doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah shalat gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, antara lain:

1. Doa setelah shalat gerhana bulan: - Bacaan Arab: "وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ" - Artinya: "Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar, melainkan semuanya tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

2. Doa lainnya setelah shalat gerhana bulan: - Bacaan Arab: "ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا دَائِمًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، مِلْءَ ٱلسَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ ٱلْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءَ مَا شِيْءَ مِن شَىْءٍ بَعْدُ، أَحَقُّ مَا قَالَ ٱلْعَبْدُ وَكُنَّا لَكَ عَبْدًا" - Artinya: "Segala puji bagi Allah, pujian yang kekal, suci, dan diberkahi. Yang memenuhi langit dan bumi serta segala sesuatu di antara keduanya dan segala sesuatu yang ada setelahnya. Dialah yang paling berhak untuk dipuji dan kami adalah hamba-Mu."

3. Niat shalat gerhana (contoh untuk gerhana matahari): - Bacaan Arab: "أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى" - Artinya: "Saya niat sholat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala."

Doa dan tata cara shalat gerhana diikuti dengan memperbanyak istighfar dan zikir setelah salam shalat. Gerhana dianggap sebagai tanda kekuasaan Allah, maka dianjurkan untuk berdoa dan shalat saat fenomena ini terjadi.

Diketahui, gerhana Bulan Total akan terjadi pada tanggal 7 September 2025 dan dapat disaksikan jika cuaca cerah.

Gerhana ini terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat sejajar, di mana Bulan memasuki bayangan inti Bumi (umbra).

Saat puncak gerhana, Bulan akan tampak berwarna merah, fenomena yang sering disebut sebagai "Blood Moon" akibat hamburan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.

Durasi total gerhana dari awal hingga akhir adalah sekitar 5 jam 26 menit, dengan waktu totalitas (Bulan sepenuhnya berada di bayangan Bumi) berlangsung sekitar 1 jam 22 menit, mulai sekitar pukul 00.30 WIB hingga 01.53 WIB pada 8 September.

Fenomena ini bisa diamati dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop untuk melihat lebih jelas.

Tag Gerhana Gerhana bulan Shalat gerhana bulan Doa gerhana bulan