Tembus 7 Juta Penonton, Jumbo Langkahi Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1

Jumbo menutup pekan ini dengan status film Indonesia terlaris ke-3 sepanjang sejarah. Film animasi produksi Visinema ini resmi menggeser perolehan jumlah penonton Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016).

Pada hari ke-26 pemutarannya di bioskop, jumlah penonton Jumbo tercatat sudah menembus angka 7 juta. Ini berarti Jumbo melewati jumlah penonton Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, yang pada 2016 lalu ditonton 6.858.616 kali.

Kini, Jumbo hanya kalah dari KKN di Desa Penari dan Agak Laen dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa. KKN di Desa Penari di peringkat 1 mengumpulkan lebih dari 10 juta penonton, sementara Agak Laen yang dirilis pada 2024 mengumpulkan 9 juta penonton lebih.

Baca Juga: Habib Jafar Bagikan Pengalaman Nonton Film Jumbo: Ada Setumpuk Nilai Keren

Jumlah penonton Jumbo tembus 7 juta penonton. (Instagram)

Sejak tayang pada 31 Maret 2025, Jumbo terus menarik perhatian dan penikmat film Indonesia. Film yang didukung Prince Poetiray, Quinn Salman; Bunga Citra Lestari, dan Ariel Noah di bagian pengisi suara itu berkali-kali menambah jumlah layar pemutaran di seluruh Indonesia untuk mengakomodir tingginya antusiasme penonton.

"Sejak hari pertama Lebaran, perjalanan JUMBO luar biasa banget! Tujuh juta tawa, air mata, dan pelukan hangat tercipta berkat kisah sederhana tentang mimpi, keluarga, kasih sayang, dan keberanian," tulis tim Jumbo di Instagram, seperti dikutip pada Minggu (27/4/2025).

Jumbo hanya kalah dari KKN di Desa Penari dan Agak Laen di daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa. (Instagram)

"Sama seperti Don yang gak nyangka kalau dongeng & lagu dari orang tuanya bisa membawanya ke petualangan besar, kami juga gak pernah nyangka sambutan kalian bisa sehangat ini," lanjut tim.

Baca Juga: Jumbo Jadi Film Indonesia ke-4 Terlaris Sepanjang Masa, Geser Pengabdi Setan 2

Di level internasional, Jumbo menjadi film animasi terlaris Asia Tenggara setelah meraup pendapatan lebih dari USD8 juta atau sekitar Rp128 miliar. Angka itu mengalahkan film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa sebelumnya, Mechamato Movie dari Malaysia.