Thunderbolts Dapat Nilai Bagus dari Kritikus, Tayang di Indonesia 30 April
Lifestyle

Thunderbolts akan melanjutkan estafet film Marvel di 2025. Film tentang sekumpulan anti-hero ini akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 30 April mendatang.
Sebelum resmi tayang di Indonesia, Thunderbolts sudah lebih dulu diputar secara khusus untuk para kritikus dan wartawan film. Hasilnya, kritikus yang mendapat kesempatan menonton Thunderbolts lebih awal kompak memberikan nilai apik untuk film garapan Jake Schreier ini.
Mengutip Variety, Minggu (27/4/2025), Thunderbolts berkisah tentang petualangan Yelena Belova (Florence Pugh), Sentry (Lewis Pullman), John Walker (Wyatt Russell), Ghost (Hannah John-Kamen), Bucky Barns (Sebastian Stan), Red Gaurdian (David Harbour) dan Taskmaster (Olga Kurylenko).
Baca Juga: Teori Kenapa Tony Stark Bisa Jadi Doctor Doom di Avengers: Doomsday
Tujuh orang ini memulai misi berbahaya, yang memaksa mereka menghadapi sisi tergelap masa lalu mereka.
"Mungkin ini bukan film Marvel yang paling mencolok, paling lucu, atau paling kuat, tapi sisi kasar dan ketidaksempurnaannya entah bagaimana terasa cocok untuk tim anti-pahlawan yang tidak cocok ini," komentar Pemimpin redaksi Next Best Picture Matt Neglia.
Sepakat dengan Neglia, penulis film Emily Murray menyebut Thunderbolts sebagai film MCU terbaik setelah beberapa film terakhir dianggap melempem. Kisah Yelena cs akan dengan mudah membayar kerinduan fans Marvel karena ceritanya yang memberikan nuansa nostalgia seperti film-film awal MCU tapi juga napas baru.
Baca Juga: Dapat Respons Positif, Thunderbolts Diprediksi Kumpulkan Rp1,2 Triliun dalam 3 Hari
Pada bulan Maret lalu, sebuah trailer ditayangkan di bioskop yang memamerkan jajaran pemain dan kru film yang telah bekerja pada film-film A24. Bahkan sebelum trailer tersebut ditayangkan, sutradara Schreier memuji Thunderbolts sebagai film yang berbeda dari film-film Marvel pada umumnya.
“Tujuan yang ditetapkan Kevin (Feige, bos Marvel Studios) di awal adalah untuk mencoba membuat film ini berbeda. Jika kalian dapat membayangkan film Marvel dari orang-orang yang membuat karya seperti itu, dan membayangkan di mana nada-nada itu dapat bertemu, maka kurasa itulah yang kami harapkan telah kami buat,” kata Schreier di Comic-Con 2024.