Tidak Ada Pemakzulan, DPRD Pati hanya Minta Bupati Sudewo Perbaiki Kinerja
Harapan rakyat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang telah berkumpul di depan gedung DPRD Pati mengawal Sidang Paripurna, tidak terwujud. Hasil rapat Paripurna yang digelar Jumat (31/10/2025) memutuskan, Bupati Sudewo memperbaiki kinerjanya. Tidak ada rekomendasi pemakzulan atau pemberhentian Bupati.
Hanya Fraksi PDI Perjuangan dan tambahan dari Nasdem yang menghendaki pemakzulan Bupati Sudewo."Tapi Nasdem tidak setuju kalau Bupati dimakzulkan, artinya rekomendasi," kata Ali Badrudin. Sementara fraksi enam yang tidak setuju Bupati dimakzulkan atau beri rekomendasi adalah, Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PKB, Demokrat, menghendaki Bupati diberi rekomendasi perbaikan kinerja.
"Ada Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, PKS, dan Golkar menghendaki agar Pak Bupati diberikan rekomendasi berupa untuk perbaikan kinerja. Kalau dihitung dari jumlah, 13 berbading 36. 13 yang setuju dimakzulkan dan 36 tidak setuju," kata Ketua DPRD Pati Ali Badrudin.
Baca Juga: IS Mutilasi Tubuh Korbannya Menjadi 11 Bagian
Sidang Paripurna DPRD Pati merekomendasikan Bupati Sudewo perbaiki kinerja, Jumat (31/10/2025] [Foto; TikTok]
Awal Kemarahan Warga
Kasus di Kabupaten Pati yang melibatkan Bupati Sudewo ini bermula dari rencana menaikkan PPB-2 (tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan), 250 persen, di saat tekanan ekonomi yang dihadapi warga cukup tinggi. Walhasil terjadilah demo besar-besaran. Mereka menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Mulai Mengintensifkan Patroli di Gereja Jelang Natal
Kemarahan warga soal kenaikan pajak ini seolah ‘api disiram bensin’ lantaran sikap menantang Bupati Sudewo, yang juga kader Partai Gerindra, saat warga berencana mengadakan demonstrasi. Bukan hanya kardus-kardus minuman mineral yang disita Satpol PP, tapi Bupati juga seolah menantang dengan menyebut jangankan 5.000 meski 50.000 warga turun mendemo, dia tidak akan mundur dari keputusannya.
Di sisi lain, kelakuan Plt Setda Kabupaten Pati yang arogan di lapangan Ketika Satpol PP menertibkan sumbangan warga, juga menuai sorotan dan membuat kasus ini semakin panas. Sekalipun Bupati Sudewo pada akhirnya menyatakan batal menaikkan pajak PBB P-2, juga telah meminta maaf sebesar-besarnya pada warga, namun kemarahan warga tidak padam. Demo tetap digelar, bahkan terjadi bentrok yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka.