Tiga Gelar Bergengsi Jonatan Christie saat Masih di Pelatnas PBSI
Olahraga

Jonatan Christie mengakhiri 12 tahun kebersamaannya dengan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung. Bapak satu anak tersebut memutuskan bermain profesional dengan berlatih di luar Cipayung.
Walau sudah tidak lagi menjadi bagian dari Pelatnas PBSI, namun tunggal yang akrab disapa Jojo itu masih akan membela Indonesia di kancah internasional. Jojo masih akan berupaya mengharumkan nama Indonesia seperti sebelum-sebelumnya.
Selama 12 tahunnya di Pelatnas PBSI, Jojo telah mempersembahkan banyak gelar juara Indonesia, baik dari nomor beregu maupun individu. Dari banyak gelar, berikut adalah tiga gelar paling bergengsi yang pernah dimenangkan oleh Jojo:
Baca Juga: Bergulir Besok, Bulu Tangis Indonesia Masters 2022 Disambut Antusias
SEA Games 2017
Jojo menjadi penyelamat wajah Indonesia di nomor perorangan bulu tangkis SEA Games 2017. Jojo mempersembahkan satu-satunya medali emas dari nomor perorangan setelah mengalahkan Khosit Phetpradab di final dengan skor 21-19, 21-10.
Emas dari Jojo ini menjadi emas ke-2 yang dipersembahkan cabor bulu tangkis di SEA Games 2017. Emas pertama didapat dari nomor beregu putra, yang juga digawangi Jojo.
Baca Juga: Jonatan Lolos, Ginting Langsung Kandas di Japan Open
Asian Games 2018
Setelah menjadi yang terbaik di level Asia Tenggara, Jojo naik di podium tertinggi se-Asia saat menjuarai Asian Games 2018. Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Jojo membungkam tunggal Taiwan, Chou Tien Chen dalam pertandingan tiga set selama 1 jam 10 menit, 21–18, 20–22, 21–15.
Jojo menjadi pebulutangkis pertama Indonesia yang meraih medali emas nomor tunggal putra di pentas Asian Games, setelah Taufik Hidayat pada 2006 silam di Doha, Qatar.
All England 2024
Ini adalah gelar paling prestisius dalam karier Jojo. Suami Shania Junianatha itu naik podium tertinggi All England 2024 setelah mengalahkan rekan senegaranya sendiri, Anthony Sinisuka Ginting dua set langsung 21-15, 21-14.
Keberhasilan ini tak hanya menjadi kemenangan paling bergengsi bagi Jojo, namun sekaligus mengakhiri puasa gelar tunggal putra di All England yang sudah berlangsung 30 tahun lebih. Indonesia terakhir juara All England di nomor tunggal putra pada 1994 lewat Hariyanto Arbi.