Tips Perjalanan Aman dan Lancar Saat Mudik Lebaran 2025
Otomotif

Keamanan dan keselamatan berkendara menjadi faktor utama yang harus diperhatikan jelang musim mudik Lebaran 2025.
Terutama lantaran tingginya volume kendaraan yang bisa menyebabkan kemacetan panjang dan melelahkan.
Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bidang Mobilitas, Rifat Sungkar memberi sejumlah tips guna memastikan perjalanan tetap aman dan lancar pada saat mudik Lebaran.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, Arus Mudik Lebaran 2025 Ada Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak
"Pakai kendaraan umum dan kendaraan yang lebih banyak rute, yang selalu menjadi langganan masyarakat. Jadi operator kendaraan umum ini sudah lebih tahu rutenya akan lewat mana," kata Rifat, dikutip Sabtu (15/3/2025).
Rifat mengungkapkan, penggunaan kendaraan umum yang memiliki reputasi baik serta melalui rute yang sudah dikenal merupakan langkah yang bijak untuk meningkatkan aspek keselamatan serta mengurangi risiko menghadapi kemacetan.
Namun jika memilih mudik dengan kendaraan pribadi, persiapan kendaraan adalah hal yang tak kalah penting.
Baca Juga: Biodata dan Agama Supian Suri, Wali Kota Depok yang Tuai Kontroversi Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
Rifat membagikan prinsip "P.O.W.E.R.S" sebagai panduan dalam mempersiapkan kendaraan sebelum perjalanan jauh, di mana setiap huruf memiliki arti sebagai berikut:
P – Paper (Dokumen Kendaraan): Pastikan surat-surat kendaraan lengkap dan masih berlaku.
O – Oil (Oli): Gantilah oli secara rutin pada kelipatan 5.000 km, 10.000 km, dan seterusnya, termasuk minyak rem dan oli mesin.
W – Water (Air): Cek air radiator dan air wiper, pastikan keduanya cukup untuk mendukung perjalanan.
E – Electrical (Kelistrikan): Pastikan semua komponen kelistrikan kendaraan dalam keadaan baik, seperti lampu, baterai, dan sistem kelistrikan lainnya.
R – Rubber (Karet): Periksa kondisi karet-karet pada wiper, pintu, kaca, dan ban mobil untuk menghindari kebocoran atau kerusakan.
S – Safety (Keamanan): Jangan lupa untuk memeriksa alat-alat keselamatan seperti dongkrak, segitiga pengaman, dan peralatan lainnya yang dapat membantu dalam keadaan darurat.
Selain persiapan kendaraan, manajemen waktu dan kondisi fisik saat berkendara juga penting. Terutama dalam perjalanan jauh.
"Kita harus punya mindset yang realistis tentang waktu tempuh. Jika perjalanan biasanya 3 jam, cobalah siapkan waktu lebih lama, misalnya 8 jam, untuk mengurangi stres dan tekanan," ujar pegiat otomotif itu.
Rifat juga menekankan pentingnya istirahat yang cukup. Ia merekomendasikan teori "2 jam berkendara, 20 menit istirahat" untuk menjaga fokus dan mengurangi risiko kelelahan.
Ia menambahkan, fokus juga dipengaruhi oleh tingkat hidrasi tubuh sehingga pelaku perjalanan perlu memastikan cukup minum air selama perjalanan.
Dengan persiapan yang matang dan manajemen waktu serta fisik yang baik, perjalanan mudik dapat dilakukan dengan lebih aman dan nyaman.
"Jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan, tubuh, dan perencanaan perjalanan sebelum memulai perjalanan jauh (mudik Lebaran)," pungkasnya.