Trump Buktikan Ancamannya, AS Bom Houthi di Yaman 31 Tewas, Saksi: Seperti Gempa Bumi
Politik

Presiden Donald Trump membuktikan perkataannya bahwa ‘neraka akan turun’ ke Houthi. Tak menunggu lama, AS pun meluncurkan serangan udara ke Yaman. Sedikitnya 31 orang tewas, kebanyakan para wanita dan anak-anak.
“Hari ini saya telah memerintahkan militer AS untuk melancarkan aksi militer yang tegas dan kuat terhadap teroris Houthi di Yaman,” tegas Trump, dilansir Fox.
“Mereka telah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tiada henti terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika dan negara lain,” tambahnya.
Baca Juga: Memanas, Houthi Dukung Iran Kembangkan Program Nuklir Hadapi Israel
Serangan itu terjadi setelah kelompok pemberontak Yaman mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah atas blokade total Jalur Gaza, yang kini telah memasuki minggu ketiga.
Serangan AS mengguncang Sanaa seperti 'gempa bumi', kata saksi, dikutip dari Al Jazeera. Ia mengaku menyaksikan langsung serangan AS itu. "Ledakan itu dahsyat dan mengguncang lingkungan itu seperti gempa bumi," kata Abdullah Yahia kepada Reuters.
Sementara itu status gencatan senjata Israel-Hamas masih belum jelas. Al Jazeera melaporkan, Netanyahu memerintahkan persiapan untuk negosiasi gencatan senjata.
Baca Juga: Houthi Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-18 AS saat Serang Kapal Induk
Fase pertama merupakan kesepakatan selama enam minggu berakhir pada tanggal 2 Maret tanpa kesepakatan untuk maju ke tahap kedua, yang menyerukan pembebasan semua tawanan yang tersisa yang ditahan oleh Hamas dan diakhirinya perang Israel di Gaza.
Israel telah memblokir semua bantuan ke daerah kantong itu dan memutus aliran listrik yang mengalirkan air ke pabrik air dalam upaya untuk menekan Hamas agar setuju memperpanjang tahap pertama dan membebaskan lebih banyak tawanan, tetapi tanpa berkomitmen untuk mengakhiri perang.
Namun, Hamas telah menolak gagasan itu. Hamas menuduh Israel melakukan "pemerasan" dan bersikeras agar segera dilakukan perundingan tentang tahap kedua seperti yang direncanakan.
Tahap kedua pada akhirnya akan mengarah pada akhir perang secara permanen, pembebasan semua tawanan, dan penarikan penuh tentara Israel dari Gaza.***
Sumber: Al Jazeera, FOX,Reuters